Hot News
18 April 2016

Metamorfosis Jiud, Dari Pengusaha Menjadi Politisi


Suarakuningan.com - Metamorfosis sangat identik dengan proses perkembangan, baik secara fisik maupun struktur (internal maupun eksternal). Istilah metamorfosis sering kita dengar sebagai istilah dalam ilmu Biologi. Perkembangan yang butuh proses secara step by step, untuk menghasilkan wujud yang berbeda dan lebih berkualitas.

Dalam perkembangannya, istilah metamorfosis sering digunakan sebagai padanan kata yang memaknai sebuah tekad dan peristiwa positif. Manusia yang berkembang secara pemikiran, profesi maupun perannya sebagai manusia tidak luput dari sebutan metamorfosis.

Mengingatnya, langsung tertuju pada sebuah desa bernama Sukamukti. Sebuah desa yang berada di Kecamatan Jalaksana Kabupaten Kuningan yang dianugerahi Sumber Daya Alam yang berlimpah. Sayuran yang menjadi trend ekonomi masyarakat disana, terhampar luas dengan pancaran kesegarannya. Lantas, anugerah tersebut berefek anugerah juga bagi pemuda yang satu ini. Di tahun 1996 ia mulai belajar usaha menjadi pengepul sayuran dari petani-petani disekitarnya.

Usahanya kini menjadi raksasa, setidaknya untuk skala wilayah III Cirebon. Ialah H. Udin Kusnaedi, SE, pria kelahiran 8 Mei 1975 ini meretas bisnisnya dengan sungguh-sungguh. Pria yang hobi bersepeda motor trail ini pelan tapi pasti membangun istana bisnisnya. Pemilik PT. Bayem Buana Karya sebuah perusahaan yang bergerak di Bidang sayuran dan jasa angkutan, kini menjelma jadi tokoh muda yang bersahabat.

Pergaulan dan aktivitasnya di Organisasi semakin mendewasakan pria yang akrab disapa Jiud ini. Pernah menjadi Pengurus KNPI dan sekarang menjadi Personalia Majelis Pemuda Indonesia DPD KNPI Kabupaten Kuningan. Selain itu, pria 41 tahun ini aktif juga sebagai Majelis Pengurus Cabang Pemuda Pancasila Kabupaten Kuningan. Baginya, berorganisasi itu adalah bersahabat. Bersahabat dengan pengalaman, bersahabat dengan pergaulan dan tentu bersahabat dengan sesama pengurus.

Kematangan dan pengalamannya sebagai pengusaha tidak membuatnya berhenti pada titik kesuksesannya. Bagi pria satu ini, sukses itu ketika kita bermanfaat bagi sesama. Dirinya yang dulu dan sekarang tetaplah manusia biasa yang ketika masih diberi kesempatan maka lakukanlah kebaikan.

Pertemuannya dengan Sutrisno Bachir yang kala itu masih Ketua Umum DPP PAN, membuatnya pelan-pelan masuk jalur politik. Pesan yang di ingatnya dari sang ketum “ Ketika kita masuk dunia politik, maka siap-siap untuk di khianati”. Namun, dirinya menyikapi hal ini sebagai pecut untuk berpolitik yang bersahabat. Dengan Politik Silaturahminya, lantas membuat jiud semakin kokoh menjadi tokoh muda Partai Amanat Nasional Kabupaten Kuningan kala itu.

Perjalanannya berseragam Partai Amanat Nasional membuat ia dekat dengan Ketua Umum DPW PAN Jawa Barat (Drs. H Edi Darnadi). Dalam sesi pertemuannya, H Edi pernah berpesan “Kalau kita mau berpolitik atau menjadi Ketua Partai Politik, Sudah cukupkah usaha kita?”. Jiud merespon nasihat itu dengan positif, memang benar kalau mau berpolitik apalagi menjadi ketua partai politik sebaiknya secara ekonomi kita harus mapan dulu. Agar dalam berpartai politik orientasinya positif (Bukan mencari hidup dari partai politik).

Tepat pada hari sumpah pemuda, tanggal 28 Oktober 2015, H. Udin Kusnaedi, SE terpilih sebagai Ketua Umum DPD PAN Kuningan periode 2015-2020. Menjadi ketum DPD PAN tentunya jiud telah bermetamorfosis menjadi politisi. Dirinya berpegang pada prinsip, bahwa berpolitik itu harus enjoy, bahagia tapi serius dalam bersikap dan bertindak.

Nasehat dari kedua seniornya di Partai Amanat Nasional, membuat dirinya semakin termotivasi untuk mengambil jalur berpolitik. Walaupun kini ia sebagai Ketua Umum DPD PAN tapi dirinya masih bersahabat. Dirinya berpesan agar setiap pengurus partai jangan pernah berpikir untuk mencari penghidupan dari partai, namun dari pergaulan atau silaturahmi yang di jalin dengan baik, dan serius untuk melakukan usaha maka disitulah terbuka pintu penghidupan menuju kemapanan.

Baginya, mengelola usaha dan mengelola partai merupakan dua hal yang sama. Titik temunya ada pada Value (Nilai). Dalam usaha berarti apa yang menjadi usaha kita memiliki value yang baik di mata konsumen, sedangkan dalam memimpin partai politik kita juga harus mengutamakan Value agar di hormati dan di cintai oleh Konstituen. (Biq’s)
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 comments:

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.

Item Reviewed: Metamorfosis Jiud, Dari Pengusaha Menjadi Politisi Rating: 5 Reviewed By: SuaraKuningan