suarakuningan.com - Sejak satu bulan terakhir, tampak beberapa orang yang berbusana tradisional dengan ciri khas iket Sunda, wara-wiri di sekitar Desa Linggajati.
Tidak hanya beredar di sekitar balai desa, sekelompok orang ini juga terlihat berkeliling di hampir setiap sudut Linggajati.
Dengan ransel dan sejumlah peralatan tertentu yang dibawa, tampaknya mereka tidak hanya sedang melakukan kegiatan biasa, namun melaksanakan aktivitas khusus yang ditugaskan oleh desa.
Tidak hanya beredar di sekitar balai desa, sekelompok orang ini juga terlihat berkeliling di hampir setiap sudut Linggajati.
Dengan ransel dan sejumlah peralatan tertentu yang dibawa, tampaknya mereka tidak hanya sedang melakukan kegiatan biasa, namun melaksanakan aktivitas khusus yang ditugaskan oleh desa.
Dugaan itu menjadi terbukti ketika secara tidak sengaja salah seorang tim itu bertemu dengan redaksi Suara Kuningan dan memberikan kejelasan mengenai misi kegiatan yang tengah mereka lakukan, yaitu melakukan kegiatan penelusuran sejarah desa.
Sebagai tempat yang telah dikenal sejak masa purba, dengan melihat pelbagai situs pemujaan kuno yang ada di sekitar desa, maka dapat disimpulkan bahwa Linggajati merupakan tempat yang bersejarah. Di samping menjadi tempat perjanjian yang menentukan jalan sejarah negara Republik Indonesia, Linggajati juga menjadi pentas bagi sejumlah hal yang memiliki nilai sejarah.
Kepala Desa Linggajati, melalui Kepala Urusan Keuangan Desa, Rulli Rahadiansyah, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan buah dari kesadaran bersama akan pentingnya penelitian dan penyusunan sejarah desa.
“Hati kami merasa terketuk untuk merintis penelusuran sejarah Desa Linggajati karena selama ini kami sadar bahwa di desa ini belum terdapat riwayat desa yang ilmiah, jelas, dan terperinci,” tutur pria yang sudah hampir 3 tahun terakhir ini mendapat kepercayaan menduduki jabatan sebagai perangkat desa.
Upaya yang dilakukan pemerintah desa untuk melakukan penelusuran ini pun bisa dikatakan tidak main-main karena mereka turut melibatkan pelbagai pihak yang memiliki keahlian dan keterampilan dalam bidang sejarah serta budaya. Menurut pria yang murah senyum itu, pihak--pihak yang turut terlibat dalam penelitian ini adalah para ahli yang biasa menelusuri situs kuno dan sejarah.
“Tim peneliti ini adalah komunitas yang dipercayai oleh Sultan Sepuh Cirebon dan memiliki keahlian di bidangnya masing-masing. Dengan tim yang lengkap seperti ini, kami berharap agar sejarah Desa Linggajati dapat dinarasikan sehingga menjadi warisan dan pembelajaran yang penting bagi generasi muda desa,” tutur pria berkacamata tersebut dengan senyum khasnya.
Kegiatan penelusuran sejarah desa di Kabupaten Kuningan, amat jarang sekali. Padahal kegiatan ini adalah hal yang penting untuk menggali ciri dan nilai khas yang dimiliki oleh desa, agar kemudian dapat dikembangkan dan dilestarikan sebagai warisan bersama masyarakat. Nilai-nilai lokal ini tidak hanya akan melahirkan kebanggaan, namun juga dapat melahirkan keuntungan apabila di kemudian hari dikelola dengan baik sebagai seni dan budaya yang bisa menarik banyak perhatian wisatawan.(red)
Sebagai tempat yang telah dikenal sejak masa purba, dengan melihat pelbagai situs pemujaan kuno yang ada di sekitar desa, maka dapat disimpulkan bahwa Linggajati merupakan tempat yang bersejarah. Di samping menjadi tempat perjanjian yang menentukan jalan sejarah negara Republik Indonesia, Linggajati juga menjadi pentas bagi sejumlah hal yang memiliki nilai sejarah.
Kepala Desa Linggajati, melalui Kepala Urusan Keuangan Desa, Rulli Rahadiansyah, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan buah dari kesadaran bersama akan pentingnya penelitian dan penyusunan sejarah desa.
“Hati kami merasa terketuk untuk merintis penelusuran sejarah Desa Linggajati karena selama ini kami sadar bahwa di desa ini belum terdapat riwayat desa yang ilmiah, jelas, dan terperinci,” tutur pria yang sudah hampir 3 tahun terakhir ini mendapat kepercayaan menduduki jabatan sebagai perangkat desa.
Upaya yang dilakukan pemerintah desa untuk melakukan penelusuran ini pun bisa dikatakan tidak main-main karena mereka turut melibatkan pelbagai pihak yang memiliki keahlian dan keterampilan dalam bidang sejarah serta budaya. Menurut pria yang murah senyum itu, pihak--pihak yang turut terlibat dalam penelitian ini adalah para ahli yang biasa menelusuri situs kuno dan sejarah.
“Tim peneliti ini adalah komunitas yang dipercayai oleh Sultan Sepuh Cirebon dan memiliki keahlian di bidangnya masing-masing. Dengan tim yang lengkap seperti ini, kami berharap agar sejarah Desa Linggajati dapat dinarasikan sehingga menjadi warisan dan pembelajaran yang penting bagi generasi muda desa,” tutur pria berkacamata tersebut dengan senyum khasnya.
Kegiatan penelusuran sejarah desa di Kabupaten Kuningan, amat jarang sekali. Padahal kegiatan ini adalah hal yang penting untuk menggali ciri dan nilai khas yang dimiliki oleh desa, agar kemudian dapat dikembangkan dan dilestarikan sebagai warisan bersama masyarakat. Nilai-nilai lokal ini tidak hanya akan melahirkan kebanggaan, namun juga dapat melahirkan keuntungan apabila di kemudian hari dikelola dengan baik sebagai seni dan budaya yang bisa menarik banyak perhatian wisatawan.(red)
HANA NGUNI HANA MANGKE, TAN HANA NGUNI TAN HANA MANGKE AYA MA BEUHEULA AYA NU AYEUNA, HANTEU MA BEUHEULA HANTEU TU AYEUNA
BalasHapus#Hidup_buyut