Antara Diskusi dan Eksekusi

oleh: Coach Ari (@leaderariship)

Trainer Muda Kuningan / Trainer Senior Al-Multazam Connector (Amco) / Mahasiswa Semester 4 Magister Manajemen Universitas Kuningan/ Pengasuh Asrama Ponpes Terpadu Al-Multazam Kuningan

Diskusi dan eksekusi, kata tersebut pastinya sudah tidak asing lagi bagi para pelaku organisasi. Namun, selama ini kedua kata tersebut tidak seimbang dilakukan sehingga membuat organisasi berjalan tidak karuan (tidak teratur). Kenapa? Karena kedua kata tersebut tercipta bersama dan tidak bisa dipisahkan.

Menurut Hasibuan (1985), diskusi adalah visi dari dua atau lebih individu yang berinteraksi secara verbal dan dengan saling bertatap muka tentang tujuan atau target yang telah diberikan dengan cara pertukaran informasi atau mempertahankan. Sedangkan eksekusi menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) adalah pelaksanaan putusan hakim (dalam hal ini hakim adalah orang yang melaksanakan diskusi).

Tanpa diskusi, eksekusi tidak akan terarah, saling mengandalkan, dan target pun akan sulit terealisasi. Begitupun jika diskusi tanpa eksekusi, hanya akan buang-buang energi.

Oleh karena itu, setiap diskusi harus ditindiklanjuti dengan eksekusi begitupun setiap eksekusi harus sesuai dengan hasil diskusi. Menurut penulis ada beberapa cara agar diskusi menghasilkan eksekusi, yaitu:
1.    Semua anggota diskusi harus mempunyai rasa memiliki terhadap organisasi. Merasa bahwa organisasi yang sedang dijalani adalah tanggung jawab bersama.
2.    Memahami tugas dan tanggung jawab masing-masing, sehingga tidak terjadi saling mengandalkan.
3.    Adanya deadline dari setiap tugas, sehingga ada motivasi untuk menyelesaikan sesuai target yang sudah ditentukan, dan sertakan konsekuensi jika target itu tidak tercapai.
4.    Meyakini bahwa hasil diskusi adalah untuk kebaikan bersama bukan personal.

Itulah empat cara agar diskusi-diskusi yang dilakukan bisa dilanjutkan dengan eksekusi.***

Artikel Kolom Ragam Agustus 07, 2019