suarakuningan - Dengan "Sekolah di Rumah" yang telah berlangsung lama, bukan sekedar warga sekolah seperti Kepala Sekolah, Guru dan Siswa yang tak beraktivitas di sekolah.
Dua warga lain yakni penjaga sekolah dan pemilik kantin sekolah beberapa diantaranya terpaksa bekerja serabutan untuk sekedar menyambung hidup.
Jaringan Gerakan Perempuan Lintas Agama (Jaga Pelita) menjenguk nasib beberapa penjaga sekolah yang dikenal oleh anggota Jaga Pelita, dan memberikan sembako, Sabtu (2/5).
"Kebetulan hari ini Hari Pendidikan Nasional, kita (Jaga Pelita) berembuk salah satu warga sekolah yang terdampak wabah, adalah penjaga sekolah dan pemilik kantin. Jadi kita sepakat mengumpulkan dana secara patungan dan memberikan paket sembako kepada penjaga sekolah. Kebetulan para penjaga sekolah dan pedagang di kantin sekolah yang akan kita jenguk adalah pasangan suami istri, jadi sekalian terbantu keduanya," ujar Ketua Jaga Pelita Sri Rejeki didampingi salah satu anggota Intan Ratna Shary.
Tiga orang penjaga sekolah mendapatkan bantuan sembako, yakni penjaga SD Yos Sudarso, Penjaga SDN 1 Cisantana dan penjaga SDN 2 Cisantana.
"Untuk membagikannya, karena kita juga tetap harus memperhatikan protokol pencegahan virus Covid-19, yakni jaga jarak dan tidak berkerumun, kali ini kita (Jaga Pelita) sepakat hanya diwakili dua orang saja untuk membagikan sembako," ujar Sri.
Sri berharap ke depan dapat memberikan perhatian kepada para penjaga sekolah lainnya yang terdampak wabah Covid-19. "Dan lebih utama, kami berharap wabah ini segera berakhir sehingga keadaan ekonomi masyarakat kembali normal," pungkas Sri yang diamini Intan.(red)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.