Suarakuningan.com - Adalah sebuah proses manakala terjadi suksesi kepala daerah, baik karena berhenti maupun meninggal dunia. Seperti halnya di Kabupaten Kuningan, dengan meninggalnya Bupati maka sesuai aturan yang berlaku dilaksanakan suksesi.
"Kami berharap proses ini lebih cepat dan tidak menjadi sebuah agenda berkepanjangan terutama dalam pemilihan wakil bupati oleh DPRD," ujar Iwan Muliawan, Ketua GMBI Distrik Kuningan di Jalan Veteran Kuningan, Minggu (8/5).
"Agenda yang lebih penting adalah optimalnya pelaksanaan kegiatan pemerintahan dan pelayanan masyarakat bagi masyarakat Kuningan. Jelang APBD perubahan, tentu banyak hal yang harus direncanakan, dievaluasi dan ditindaklanjuti dalam hal pemerintahan," lanjutnya.
"Kami percayakan soal pemilihan wakil bupati ini pada mekanisme di DPRD, tapi para anggota dewan pun harus tetap melaksanakan fungsi lainnya selaku wakil rakyat," tambahnya.
Iwan menjelaskan, “hal yang berkaitan dengan pergantian Kepala Daerah, baik itu Bupati atau Wali Kota, sudah jelas Mekanismenya..! Aturan bisa dilakukan dengan beberapa opsi, salah satunya, Parpol Pendukung yang dulu mendukung penyalonan pasangan Calon Kepala Daerah, mengajukan salah satu kadernya yang mumpuni di segala bidang..! Atau cakap dan paham arti dari pada pemerintahan..! Kedua, mungkin saja calon yang di‘sounding’kan bukan dari kader partai pendukungnya, tapi calon tsb diterima oleh partai pendukung, dan dinyatakan punya kemampuan mengelola Pemerintahan.!”
“Atau malah sebaliknya wakil Pemerintah Daerah dianggap tidak perlu mengisi kekosongannya, karena ini tidak menutup kemungkinan dilakukan oleh pimpinan daerah yang menganggap hal ini adalah opsi terakhir ketika Bupati yg menjabat secara otomatis disebabkan karena hal hal yg bukan tanpa terkecuali..! (Pimpinan atau Kepala daerahnya diganti karena Meninggal. Red.),” jelasnya.
“Kami, Sebagai masyarakat yang terhimpun suatu wadah atau kelompok yg mengatasnamakan Lembaga Swadaya Masyarakat "Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia".! Sebagaai lembaga Sosial kontrol Aparatur Negara dan Swasta, sangat prihatin ketika melihat situasi kondisi politik di Kab. Kuningan semakin memanas,.! Hanya karena Tidak dan tanpa Wakil bupati di Kab. Kuningan..!”
Padahal, Kabupaten Kuningan di tahun ini sangat banyak program yang menurut hemat kami sangat berat. Apalagi kalau kita sama sama memahami arti dari pada Misi dan Visi Kab. Kuningan. Belum lagi Kuningan mencanangkan diri sebagai Kabupaten Pendidikan. Sungguh ironis, dengan hilangnya salah satu tokoh dan pimpinan di Kabupaten Kuningan yang kita cintai ini, malah banyak yang kelihatan dan nampak tidak siapnya dengan pencanangan yang satu ini..?!
Tidak dipungkiri, Kabupaten Kuningan belum pernah mengalami masalah seperti ini, sedikitpun tidak pernah terpikirkan oleh masyarakatnya, ketika roda pemerintahan sedang berjalan, ditengah tengah perjalanannya berhenti total diakibatkan oleh pimpinannya Meninggal Dunia. Sungguh siapa yang paham dan tahu hal ini akan terjadi. Oleh karena itu Kami atas nama LSM GMBI Distrik Kab. Kuningan menyatakan diri sekaligus mengambil sikap, Bahwa LSM GMBI Distrik Kab. Kuningan mendukung siapapun pimpinan dan wakilnya, ataupun tanpa wakilnya, untuk melanjutkan Program Pembangunan di Kabupaten Kuningan untuk lebih baik.!” Iwan mengakhiri perbincangannya.(Dan)
"Kami berharap proses ini lebih cepat dan tidak menjadi sebuah agenda berkepanjangan terutama dalam pemilihan wakil bupati oleh DPRD," ujar Iwan Muliawan, Ketua GMBI Distrik Kuningan di Jalan Veteran Kuningan, Minggu (8/5).
"Agenda yang lebih penting adalah optimalnya pelaksanaan kegiatan pemerintahan dan pelayanan masyarakat bagi masyarakat Kuningan. Jelang APBD perubahan, tentu banyak hal yang harus direncanakan, dievaluasi dan ditindaklanjuti dalam hal pemerintahan," lanjutnya.
"Kami percayakan soal pemilihan wakil bupati ini pada mekanisme di DPRD, tapi para anggota dewan pun harus tetap melaksanakan fungsi lainnya selaku wakil rakyat," tambahnya.
Iwan menjelaskan, “hal yang berkaitan dengan pergantian Kepala Daerah, baik itu Bupati atau Wali Kota, sudah jelas Mekanismenya..! Aturan bisa dilakukan dengan beberapa opsi, salah satunya, Parpol Pendukung yang dulu mendukung penyalonan pasangan Calon Kepala Daerah, mengajukan salah satu kadernya yang mumpuni di segala bidang..! Atau cakap dan paham arti dari pada pemerintahan..! Kedua, mungkin saja calon yang di‘sounding’kan bukan dari kader partai pendukungnya, tapi calon tsb diterima oleh partai pendukung, dan dinyatakan punya kemampuan mengelola Pemerintahan.!”
“Atau malah sebaliknya wakil Pemerintah Daerah dianggap tidak perlu mengisi kekosongannya, karena ini tidak menutup kemungkinan dilakukan oleh pimpinan daerah yang menganggap hal ini adalah opsi terakhir ketika Bupati yg menjabat secara otomatis disebabkan karena hal hal yg bukan tanpa terkecuali..! (Pimpinan atau Kepala daerahnya diganti karena Meninggal. Red.),” jelasnya.
“Kami, Sebagai masyarakat yang terhimpun suatu wadah atau kelompok yg mengatasnamakan Lembaga Swadaya Masyarakat "Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia".! Sebagaai lembaga Sosial kontrol Aparatur Negara dan Swasta, sangat prihatin ketika melihat situasi kondisi politik di Kab. Kuningan semakin memanas,.! Hanya karena Tidak dan tanpa Wakil bupati di Kab. Kuningan..!”
Padahal, Kabupaten Kuningan di tahun ini sangat banyak program yang menurut hemat kami sangat berat. Apalagi kalau kita sama sama memahami arti dari pada Misi dan Visi Kab. Kuningan. Belum lagi Kuningan mencanangkan diri sebagai Kabupaten Pendidikan. Sungguh ironis, dengan hilangnya salah satu tokoh dan pimpinan di Kabupaten Kuningan yang kita cintai ini, malah banyak yang kelihatan dan nampak tidak siapnya dengan pencanangan yang satu ini..?!
Tidak dipungkiri, Kabupaten Kuningan belum pernah mengalami masalah seperti ini, sedikitpun tidak pernah terpikirkan oleh masyarakatnya, ketika roda pemerintahan sedang berjalan, ditengah tengah perjalanannya berhenti total diakibatkan oleh pimpinannya Meninggal Dunia. Sungguh siapa yang paham dan tahu hal ini akan terjadi. Oleh karena itu Kami atas nama LSM GMBI Distrik Kab. Kuningan menyatakan diri sekaligus mengambil sikap, Bahwa LSM GMBI Distrik Kab. Kuningan mendukung siapapun pimpinan dan wakilnya, ataupun tanpa wakilnya, untuk melanjutkan Program Pembangunan di Kabupaten Kuningan untuk lebih baik.!” Iwan mengakhiri perbincangannya.(Dan)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.