SuaraKuningan (SK).-
Pemerintah Kabupaten Kuningan terus mematangkan persiapan Rintisan Sekolah Rakyat (SR) yang akan segera dibuka pada 25 September 2025. Hal itu ditegaskan langsung oleh Bupati Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si., dalam rapat koordinasi yang digelar di Pendopo pada Senin (15/9/2025).
Bupati menegaskan, seluruh aspek sumber daya manusia (SDM), sarana, dan prasarana harus benar-benar siap saat sekolah unggulan tersebut resmi beroperasi.
“Sekolah Rakyat ini akan kita jadikan sekolah unggulan dengan guru pilihan dan program keunggulan di bidang olahraga, wisata, seni, dan budaya. Saya minta pada 25 September semua sudah rampung, agar kegiatan belajar mengajar bisa dimulai pada 29 September,” ujar Bupati.
Sementara itu, Wakil Bupati Tuti Andriani, S.H., M.Kn., menambahkan bahwa seluruh perangkat daerah telah diberi arahan jelas untuk menuntaskan persiapan sebelum jadwal pembukaan.
Dukungan juga datang dari Kementerian Sosial RI. Kepala Dinas Sosial, Dr. H. Toto Toharudin, M.Pd., M.H., menyampaikan bahwa pihaknya sudah enam kali melakukan koordinasi ke Kemensos dan seluruh proposal terkait SR, Kampung Siaga, serta bantuan sosial warga Kuningan sudah disetujui. Bahkan, tiga guru akan dikirim dari pusat, sementara tenaga pendukung seperti wali asuh, tenaga medis, hingga staf TU disiapkan oleh daerah.
Jumlah siswa yang sudah terverifikasi mencapai 90 orang, terdiri dari 75 jenjang SMP dan 15 jenjang SD. Mereka dijadwalkan masuk asrama mulai 29 September setelah menjalani pemeriksaan kesehatan, dan keesokan harinya langsung mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Menambahkan arahan pimpinan daerah, Pj. Sekda Kabupaten Kuningan, Dr. Wahyu Hidayah, M.Si., yang memimpin langsung jalannya rapat, menegaskan bahwa kehadiran Sekolah Rakyat harus menjadi momentum baru dalam penguatan mutu pendidikan di Kuningan. Ia juga mengorkestrasi koordinasi dengan membagi peran kepada seluruh perangkat daerah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) masing-masing, mulai dari pembangunan sarana, dukungan kesehatan, hingga penyiapan tenaga pendamping sosial.
“SR ini bukan sekadar sekolah berasrama, tetapi sebuah ikhtiar besar untuk menanamkan nilai disiplin, kemandirian, dan kecintaan pada budaya lokal sejak dini. Karena itu, koordinasi antar-OPD wajib terjaga. Saya percaya jika kita bergerak serempak sesuai peran masing-masing, SR akan menjadi wajah baru pendidikan Kuningan yang membanggakan,” ungkapnya.
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.