Hot News
2 Juni 2016

Pelatihan Intelijen Jepang di Linggajati

















oleh: Tendi Chaskey 
Penulis adalah Orang Kuningan, Alumnus Intercultural Leadership Camp Programme, Victoria University of Wellington, New Zealand. Saat ini tengah menempuh Program Doktoral.

Suarakuningan.com - Pada tahun 1943, Jepang semakin terdesak dalam Perang Dunia II. Kondisi tersebut membuat Jepang terus memutar otak untuk mempertahankan posisi mereka, baik itu di wilayah Jepang sendiri ataupun wilayah pendudukannya.

Di Indonesia, serdadu-serdadu Jepang memobilisasi massa untuk kepentingan militer mereka. Tenaga-tenaga manusia di hampir seluruh pelosok Nusantara, secara besar digerakkan untuk pelbagai keperluan perang di front Asia tersebut.

Jepang membentuk banyak organisasi untuk mencapai tujuan perangnya tersebut, yang dituliskan dengan sangat lengkap oleh Ricklefs dalam Sejarah Indonesia Modern, seperti badan Putera (Pusat Tenaga Rakyat) yang dibentuk pada Maret 1943, Korps Pemuda (Seinendan) yang didirikan pada April 1943, Pasukan pembantu tentara (Heiho) yang dibuat pada pertengahan 1943, dan serdadu ekonomi (romusha) serta pasukan Peta (Pembela Tanah Air) yang dibentuk hampir berdekatan pada Oktober 1943. 

Situasi yang tidak jauh berbeda terjadi di Kuningan, dimana pelbagai lapisan masyarakat didorong pemerintah pendudukan Jepang untuk turut berpartisipasi dalam Perang Asia Raya. Dalam kegiatan mobilisasi massa ini, Jepang tidak hanya melakukan pelbagai kegiatan pelatihan untuk warga pribumi, mereka juga mengadakan pelatihan khusus untuk etnis Tionghoa yang ada di seluruh wilayah Keresidenan Cirebon dengan pusat kamp di Linggajati, Kuningan. Pelatihan khusus tersebut adalah pelatihan Japanese Keibotai atau pelatihan inteligen militer.

Dalam Sejarah Revolusi Indonesia, Iwa Kusuma Sumantri mengungkapkan bahwa Keibotai dibentuk pada akhir 1943 untuk melibatkan pemuda Cina dalam Perang Asia Timur Raya. Pada masa itu, kamp pelatihan para intel Jepang di Jawa Barat terletak di dua tempat, yaitu di Tangerang dan Linggajati.

Di lembah Gunung Ciremai tersebut, Japanese Keibotai militer Jepang dipimpin oleh Kolonel Watanabe, seorang perwira Jepang yang bertanggung jawab langsung kepada Kolonel Kurija yang merupakan pimpinan Joohoobu atau dinas intelijen Tentara Angkatan Darat ke-16 Pemerintah Pendudukan Jepang.

Para pemuda Tionghoa diajarkan pelbagai keahlian intelijen dan administrasi, karena selain sebagai telik sandi, pihak Jepang menginginkan anak didiknya itu dapat membantu secara optimal kegiatan adimistratif pemerintahan pendudukan mereka. Untuk melatih para pemuda Tionghoa tersebut, Watanabe memiliki sejumlah asisten terlatih yang di antaranya adalah Akano, Fukuda dan Tomita.

Bila ditelisik lebih dalam, perekrutan pemuda-pemuda Tionghoa dalam program pelatihan intelijen tersebut sebenarnya adalah upaya Jepang untuk mendekati komunitas Tionghoa dan menarik loyalitas mereka. Bagaimanapun, para pendatang yang juga berasal dari wilayah Asia Timur itu menguasai pasar dan ekonomi masyarakat.

Sejak sebelum Jepang datang, pelbagai rantai keperluan masyarakat, seperti pakaian, handuk, sabun, makanan, dan ternak, dikuasai dengan amat baik oleh orang-orang Tionghoa. Dengan mendekati komunitas ini, Jepang berharap dapat memiliki akses yang luas terhadap jaringan ekonomi masyarakat.

Kegiatan pelatihan keibotai tidak berjalan sebagaimana diharapkan Jepang, dan bahkan berhenti sama sekali saat pasukan negeri "Matahari Terbit" menyatakan menyerah kepada pihak Sekutu pada Agustus 1945. Pada akhirnya, kamp Linggajati pun dibubarkan secara resmi dan para muridnya kembali ke rumahnya masing-masing yang tersebar di seantero wilayah Keresidenan Cirebon yang mencakup daerah Kuningan, Cirebon, Majalengka, dan Kuningan.

Linggajati pun direbut oleh para pemuda revolusioner Indonesia dan mereka menjadikan rumah van Oos (yang kemudian menjadi Gedung Perjanjian Linggarjati) sebagai pusat pergerakan mereka. Para pejuang lokal tersebut menamai bangunan ini dengan nama “Gedung/Hotel Merdeka”.*** (Tendy Chaskey)
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 comments:

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.

Item Reviewed: Pelatihan Intelijen Jepang di Linggajati Rating: 5 Reviewed By: SuaraKuningan