Oleh : Kang Dhani
gambar sel yang diperbesar |
Waktu kita masih kanak-kanak, pernahkah anda gosok-gosokan penggaris plastik pada tangan anda? Lalu saat penggaris itu didekatkan pada permukaan kulit dan rambut atau pada kertas, apa yang terjadi? semua rambut dan kertas-kertas halus menempel. "Kekuatan" apakah itu? Bagaiman kekuatan itu dihasilkan?
Tuhan membekali kita dengan listrik statis untuk melindungi dari Ultra Violet
Sinar Matahari yang bagi tanaman dibutuhkan untuk fosintesis. Lalu bisakah
energi tersebut digunakan untuk kita? Para ahli sejak jaman dahulu telah
berusaha menggali potensi manusia tersebut untuk dapat dioptimalkan
penggunaannya.
Banyaknya pertanyaan dari berbagai kalangan tentang Tenaga Dalam yang di
pelajari di
Dalam tubuh kita terjadi pernafasan sel yaitu proses oksidasi zat makanan seperti gula menjadi karbon dioksida dan air. Energi hasil proses ini disimpan dalam bentuk ATP untuk selanjutnya digunakan dalam seluruh aktifitas sel yang membutuhkan energi.
mitokondria |
Isi Mitochondria |
Letak Mitokondria |
ATP ---> ADP + Energi
ADP ---> AMP + Energi
ADP dan AMP kemudian akan menyerap energi untuk kembali dapat mengikat gugus
phosphat membentuk ATP dan ADP kembali dengan bantuan kreatin phospat
Untuk memudahkan pemahaman konsep ini, kita dapat menganalogikannya dengan
siklus baterai isi ulang. Ketika kita memproses bahan makanan, kita
menghasilkan energi yang besar yang beranalogi dengan arus listrik rumah.
siklus ATP-ADP-AMP dari metabolisme glukosa |
Tubuh kita tidak langsung menggunakan seluruh energi ini, ia menggunakannya secara bertahap dan mendistribusikannya ke sel-sel yang membutuhkan hal ini dilakukan dengan menyimpan energi kedalam bentuk ATP yang beranalogi dengan proses kita menyimpan energi listrik dalam baterai isi ulang.
Setelah digunakan, maka kita tentunya mengisi ulang kembali beterai tersebut,
tubuh melakukan hal yang sama dengan mengirim ATP yang telah kehilangan energi
dalam bentuk ADP/AMP kembali kedalam sel untuk menyerap energi membentuk
kembali ATP
Konsep ATP ini memegang peranan penting dalam menjelaskan konsep tenaga
dalam Lanterha The Lemurian Meditation (LTLM). Secara umum, Lanterha
memandang energi hasil pelepasan molekul phosphat yang terjadi ditingkat
molekuler dalam tubuh manusia inilah yang disebut dengan tenaga dalam.
Sehingga kita memandang bahwa semua manusia telah memiliki tenaga dalam. Lanterha
membantu untuk dapat memperkuat dan
memfokuskan energi TD melalui rangkaian teknik latihan.
Berdasarkan pada hasil Dialog Terbuka pada tanggal 29 April 2000 yang bertopik
tentang Pemanfaatan Pelatihan Pernafasan untuk Pengobatan Penyakit, dimana
panitia mengundang 2 (dua) guru besar bidang faal olahraga sebagai pembicara
utama, yaitu: Prof. Dr. Santoso Giriwijoyo dan Prof. Dr. Wahyu Karhiwikarta.
Berikut ini merupakan ringkasan dari materi yang diberikan oleh kedua pembicara
tersebut.
Prof. Dr. Santosa Giriwijoyo
Manusia adalah mahluk aerobik, yaitu kehidupan manusia sangat tergantung pada
Oksigen, dimana ketiadaan oksigen selama kurang dari 10 menit akan menyebabkan
kematian. Pasokan oksigen kedalam tubuh terjadi melalui sistema
respirasi/pernafasan, sehingga sistema ini berfungsi sebagai gerbang pemasukan
oksigen.
Kebutuhan oksigen tergantung pada intensitas gerak, kerja atau olahraga yang
dilakukan. Pada kondisi istirahat dan olahraga ringan (sub-maksimal) kebutuhan
oksigen selalu dapat dipenuhi, akan tetapi tidak dapat meningkatkan kemampuan
fungsional yang sudah ada.
Sehingga untuk meningkatkan kemampuan fungsional perlu diciptakan kondisi
pelatihan, yaitu kesenjangan antara kebutuhan oksigen dan pasokannya. Pada Olah
Raga Tenaga Dalam (OR TD), kondisi pelatihan diciptakan melalui pengendalian
pernafasan.
Tenaga Dalam secara fisiologis adalah tenaga hidup atau vitalitas yang lebih
tinggi yang bersumber pada unsur kehidupan terkecil dari tubuh, yaitu: sel,
yang diperoleh melalui pelatihan anaerobik-sistemik (pengendalian pernafasan).
Semua alat tubuh manusia dalam menjalankan fungsinya selalu berkaitan dengan
masalah listrik, khususnya sel saraf dan otot yang merupakan penghasil listrik
terbesar. Listrik tubuh dibangkitkan dari adanya perbedaaan potensial antara dalam
sel dengan diluar sel, beda potensialnya rata-rata 70 mVolt.
OR TD yang terdiri dari olah gerak yang berarti pelatihan jaringan otot
sehingga meningkatkan listrik otot, termasuk otot pernafasan. Dan disertai
dengan konsentrasi yang berarti pelatihan jaringan syaraf sehingga meningkatkan
listrik syaraf.
Sehingga orang yang berlatih OR TD akan dapat melakukan diagnosa, terapi, dan
komunikasi tanpa menggunakan alat apapun, karena listrik di tubuhnya dapat
digunakan seperti alat keperluan diagnostik seperti EKG, USG, dan Xray.
Juga alat untuk keperluan terapi seperti UKG, Ultra Sonik, EST. Maupun
untuk komunikasi (Telepon, Handpone, Radio, TV)
Prof. Dr. Wahyu Karhiwikarta
Pelatihan Pernafasan Lanterha terdapat 3 (tiga) unsur yang dilatih/diaktifkan,
yaitu:
1. Khusus organ/sistem pernafasan dengan pengaturan frekuensi
dan durasi pengeluaran/ekspirasi dan pemasukan/inspirasi nafas.
2. Sistem pembentukan energi/metabolisme, khususnya proses
anerobik dengan terutama menahan nafas.
3. Sistem otot-syaraf (musculo-sceletal) yaitu kekuatan dan
daya tahan lokal otot dengan berbagai macam gerakan “jurus” secara
berulang-ulang.
Sehingga latihan pernafasan Lanterha ini adalah lebih dari sekedar latihan
organ/sistem pernafasan, tetapi ikut pula terlatih organ dan atau sistem tubuh
lain yang secara langsung maupun tidak langsung terangsang oleh gerak/aktivitas
fisik tubuh.
Aplikasi
Pelatihan pernafasan bertujuan untuk mengoptimalkan proses dalam menghasilkan
energi tubuh dapat mencapai kondisi optimal, sehingga energi hasil dari
pelatihan pernafasan ini dapat memberikan energi yang dibutuhkan oleh sel
tubuh. Hasil dari latihan pernafasan yang disebut dengan tenaga dalam tersebut
dapat digunakan untuk membantu proses pengobatan penyakit.
Energi yang disalurkan tersebut oleh seorang terapis kepada pasiennya bertujuan
untuk membantu sel tubuh pasien dalam melakukan perbaikan sel-sel yang
mengalami gangguan atau kerusakan sehingga kembali menjadi sel yang sehat dan
kuat. Beberapa faktor yang mempengaruhi hasil dari proses pengobatan yang
dilakukan, antara lain:
- Tenaga dalam yang dimiliki oleh
penerapi.
- Keadaan dan tingkat kerusakan
yang diderita pasien atas penyakitya.
- Sugesti diri, baik pada
penerapi maupun pasien.
- Kesediaan untuk mencapai tujuan
bersama (pengobatan penyakit agar dapat disembuhkan) antara penerapi dan
pasien.
Beberapa aplikasi dari pemanfaatan dari tenaga dalam, yaitu:
• Pengobatan pada semua jenis penyakit
• Program pembentukan tubuh, pemeliharaan kulit dan wajah,
perawatan rambut.
• Program pengobatan pemakai narkoba dan detoksifikasi racun
yang ada di dalam tubuh.
Dengan penjabaran tentang konsep tenaga dalam di atas, bahwa Tenaga dalam yang
di pelajari di Lanterha adalah murni dari hasil olah pernapasan tanpa bantuan
Makhluk gaib ataupun bacaan tertentu atau melalui ritual-ritual yang sudah
sangat mengakar di masyarakat.
Konsep pemahaman Tenaga Dalam dari Lanterha bisa jelaskan secara ilmiah
begitupun aplikasi dari latihan tersebut bisa dipakai untuk membantu orang
lain.
Lanterha Kuningan sebagai salah satu Cabang dari Lanterha membuka tempat
latihan di beberapa sekolah dan Universitas yang ada di Kuningan. Selain itu
kami membuka pula Saung Terapi Samprazaan untuk membantu masyarakat yang ingin
di terapi.
Lokasi dari Saung Terapi Samprazaan Lanterha Kuningan berada di Jalan Siliwangi
No.334 Cijoho Kuningan (tepat berada di depan jalan menuju kelurahan
cigintung). Untuk terapi, kami tidak memungut harga pasti, semua sesuai
keikhlasan dari pasien yang di terapi. Untuk Informasi mengenai Lanterha Kuningan
dan Saung Terapi bisa menghubungi kami di 0877-2426-4441. ***
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.