Hot News
2 Mei 2025

Hari Raya di Tengah Derita Palestina



Oleh Eva 
Aktivis Muslimah

SUARAKUNINGAN (SK).
Majelis Muslimah Perindu Surga (MMPS) menggelar kajian spesial setelah Ramadan berlalu dengan tema “Hari Raya di Tengah Derita Palestina” pada Rabu, 30 April 2025, di Kuningan. Acara ini menghadirkan Ustazah Siti Rosyidah, S.HI, sebagai pemateri, dan dihadiri oleh para muslimah Kuningan yang hadir dengan penuh antusias dan keprihatinan atas kondisi umat Islam dunia.

Ustadzah Siti Rasyidah,S.Hi membuka kajian dengan mengingatkan bahwa Idul Fitri adalah hari kemenangan bagi kaum Muslimin, momentum kembalinya jiwa-jiwa yang bersih setelah ditempa di bulan Ramadan. Namun, kemenangan sejati bukan sekadar berpakaian baru atau hidangan melimpah. Kemenangan adalah ketika seorang Muslim mencapai derajat takwa, sebuah keadaan yang tidak mengenal waktu atau momen tertentu.

Namun, realita pahit tak bisa diabaikan. Di tengah gema takbir yang menggema di penjuru negeri, umat Islam di Gaza justru larut dalam duka. Serangan terbaru yang terjadi pada 27 Maret 2025 menjadi luka mendalam di akhir Ramadan menjelang Idul Fitri. Ratusan syuhada, ribuan luka, dan kehancuran yang terus terjadi mengoyak nurani dunia Islam.

Di sisi lain, kondisi dalam negeri pun memprihatinkan. Idul Fitri tahun ini justru menyisakan keheningan bagi sebagian masyarakat Indonesia. Angka mudik menurun drastis dibanding tahun-tahun sebelumnya. Banyak keluarga yang gagal pulang kampung karena krisis ekonomi, diperparah dengan lonjakan kasus pinjaman online (pinjol), dan judi online (judol) yang menjerat masyarakat bawah.

Ustazah Siti Rasyidah, S.H.I menegaskan bahwa makna kemenangan bukan terletak pada acara ceremonial sesaat, melainkan pada kekuatan untuk tunduk terhadap perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Termasuk dalam hal ini adalah perintah untuk bersatu dan larangan untuk berpecah belah. "Selama umat Islam masih tercerai-berai, kemenangan yang hakiki belum kita raih. Persatuan hanya akan terwujud dalam naungan sistem Islam yang menyeluruh, yaitu Khil4fah," ujar beliau dengan lantang.

Selain pemateri, acara disuguhi puisi yang bawakan oleh ukhti Mila dan ukhti Diah. Puisi "Aynal Muslimun" yang mengingatkan dimanakah kaum muslimin saat ini yang dibutuhkan persatuannya untuk membela muslim Palestina dari gempuran Isr4el. Madrasah Ramadan mengajarkan takwa. Adakah takwa dapat diraih sementara Palestina masih menderita? Adakah kemenangan dapat diraih sementara Palestina masih membara?

Puisi ini juga mengingatkan kemenangan Islam akan diraih dengan persatuan umat dan penerapan Islam secara kafah. Ini butuh perjuangan dari seluruh umat Islam agar Islam mampu menyelesaikan Palestina dan berbagai masalah di negeri ini. 

Acara diakhiri doa oleh pemandu acara teh Ayu dengan pesan semoga semua menjadi muslim pejuang untuk tegaknya Islam Kafah. 

Wallahualam bisawwab.
Next
This is the most recent post.
Posting Lama
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

1 comments:

  1. MasyaaAllah Majlis Muslimah Perindu Syurga maju terus sampaikan Islam Kaffah...

    BalasHapus

Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.

Item Reviewed: Hari Raya di Tengah Derita Palestina Rating: 5 Reviewed By: SuaraKuningan