SuaraKuningan (SK).-
Dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-80 tahun 2025,
Pemerintah Kabupaten Kuningan melalui Dinas Ketahanan Pangan dan
Pertanian (DKPP) kembali menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di Desa
Kertawana, Kecamatan Kalimanggis, Kamis 16 Oktober 2025.
Kegiatan ini merupakan lanjutan dari pelaksanaan GPM hari pertama yang
sebelumnya sukses digelar di Desa Kawungsari, Kecamatan Cibeureum, Rabu
(15/10/2025).
GPM digelar sebagai bagian dari upaya menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan, sekaligus memperingati momentum penting Hari Pangan Sedunia yang diperingati setiap tanggal 16 Oktober. Tahun ini, tema global HPS mengusung semangat “Bergandengan Tangan untuk Pangan yang Lebih Baik dan Masa Depan yang Lebih Baik.”
Berbagai komoditas pangan strategis seperti beras, minyak goreng, gula pasir, telur, cabai, bawang, dan daging dijual dengan harga di bawah pasar namun tetap berkualitas baik. Langkah ini diharapkan dapat membantu masyarakat memenuhi kebutuhan rumah tangga dengan harga terjangkau, sekaligus menjadi ruang kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan petani lokal.
Dalam sambutannya, Bupati Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si., menegaskan bahwa pangan merupakan hak dasar rakyat yang harus dijamin ketersediaannya oleh negara. Peringatan Hari Pangan Sedunia, menurutnya, menjadi momentum penting untuk memperkuat kerja sama lintas sektor dalam mewujudkan sistem pangan yang tangguh dan berkeadilan.
“Hari ini kita tidak hanya hadir untuk bertransaksi bahan pangan, tetapi juga meneguhkan semangat kebersamaan dalam memastikan setiap keluarga di Kuningan dapat memenuhi kebutuhan pangannya. Bagi kami, pangan bukan sekadar komoditas ekonomi, melainkan hak dasar rakyat yang harus dijaga bersama,” ujar Bupati Dian.
Lebih lanjut, Bupati menyampaikan bahwa pelaksanaan GPM bertepatan dengan peringatan Hari Pangan Sedunia, menjadi pengingat bagi semua pihak akan pentingnya menjaga keterjangkauan harga sembako dan memastikan pemerataan kesejahteraan masyarakat.
“Peringatan Hari Pangan Sedunia mengingatkan kita semua tentang pentingnya memastikan kebutuhan pokok tetap terjangkau oleh masyarakat. Beras bukan hanya kebutuhan, tetapi juga simbol kesejahteraan dan harga diri bangsa. Oleh karena itu, pemerintah terus berupaya menghadirkan program-program yang benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” tuturnya.
Bupati Dian menambahkan, pelaksanaan GPM merupakan hasil sinergi antara Pemerintah Kabupaten Kuningan dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, melalui dukungan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat, yang turut berkontribusi dalam menyediakan kebutuhan pokok dengan harga lebih terjangkau.
“Melalui dukungan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, hari ini masyarakat bisa mendapatkan beras, minyak, dan telur dengan harga yang lebih rendah dari harga pasaran. Ke depan, seiring dengan kemampuan fiskal daerah yang semakin baik, kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus diperluas hingga menjangkau seluruh desa di Kabupaten Kuningan,” ujar Bupati.
Bupati Dian juga menekankan bahwa Gerakan Pangan Murah adalah wujud nyata kehadiran pemerintah dalam menjaga kestabilan harga dan melindungi daya beli masyarakat.
“Gerakan Pangan Murah ini adalah ikhtiar nyata untuk menjaga kestabilan harga, mengendalikan inflasi, dan memastikan masyarakat tetap tenang serta optimistis menghadapi dinamika ekonomi,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan sekaligus Penjabat Sekretaris Daerah (Pj. Sekda), Dr. Wahyu Hidayah, M.Si., menjelaskan bahwa pelaksanaan GPM tidak hanya sebatas kegiatan jual-beli bahan pangan murah, tetapi juga merupakan bagian dari intervensi strategis pemerintah daerah dalam menjaga ketahanan pangan serta mengendalikan inflasi.
“Gerakan Pangan Murah ini kami laksanakan untuk memastikan masyarakat tetap dapat mengakses bahan pangan pokok dengan harga stabil dan terjangkau. Ini bukan hanya soal transaksi, tapi bentuk nyata kepedulian pemerintah terhadap kesejahteraan rakyat,” ujar Wahyu.
Dr. Wahyu mengungkapkan bahwa GPM di Desa Kertawana bisa terlaksana berkat dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, atas permintaan langsung dari Bupati Kuningan.
“Alhamdulillah, kami bisa membawa kegiatan ini dari provinsi ke Kertawana. Pak Bupati langsung berkoordinasi dengan Pak Gubernur, dan alhamdulillah permintaan tambahan GPM bisa direalisasikan di sini. Sebagai bagian dari peringatan Hari Pangan Sedunia, masyarakat juga mendapatkan diskon harga pangan, sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara langsung,” jelas Wahyu.
Dalam pelaksanaan GPM ini, DKPP menyiapkan beras sebanyak dua ton, dengan ukuran 5 kilogram per karung, sehingga tersedia sekitar 400 karung beras. Harga beras di pasaran sekitar Rp14.000 per kilogram, namun dalam kegiatan ini dijual hanya Rp11.500 per kilogram. Selain itu, juga tersedia minyak goreng, terigu, daging, telur, serta sayur mayur dengan harga terjangkau.
Wahyu menegaskan, GPM bukan kegiatan bagi-bagi sembako, tetapi merupakan mekanisme pasar yang diarahkan untuk membantu masyarakat secara berkeadilan.
“Kami ingin memastikan bahwa mekanisme pasar tetap berjalan sehat dan masyarakat tidak terbebani oleh kenaikan harga bahan pokok. Pemerintah Kabupaten Kuningan terus hadir di tengah masyarakat, memastikan pasokan aman, harga terkendali, dan pangan tetap berkualitas,” tutur Wahyu.
Lebih lanjut, Wahyu menjelaskan bahwa pelaksanaan GPM juga menjadi ruang edukasi publik tentang pentingnya memilih dan mencintai produk pangan lokal.
“Ketahanan pangan yang berkelanjutan tidak hanya dibangun dari sisi produksi, tetapi juga dari kesadaran konsumsi masyarakat untuk mencintai produk daerah sendiri. Dengan begitu, perputaran ekonomi lokal akan semakin kuat,” tambahnya.
Di akhir penyampaiannya, Wahyu memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang berkontribusi, mulai dari petani, pelaku UMKM pangan, distributor, hingga aparatur pemerintah yang bekerja sama dalam menjaga keseimbangan sistem pangan daerah.
“Momentum Hari Pangan Sedunia ini menjadi refleksi bahwa urusan pangan bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata, tetapi tanggung jawab moral kita semua. Ketika harga bahan pokok stabil dan masyarakat tenang, di situlah ketahanan pangan sesungguhnya terwujud,” tutupnya.
Dengan semangat Hari Pangan Sedunia ke-80, Pemerintah Kabupaten Kuningan menegaskan komitmennya untuk terus menguatkan rantai pangan dari produksi hingga konsumsi, agar tidak ada warga yang kekurangan pangan dan seluruh masyarakat dapat hidup lebih sejahtera.
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.