Hot News
26 Juli 2016

Novel "Di Balik Jeruji Tuhan" Laku Keras Via Online



Kardin adalah seorang berandalan terminal Pulo Gadung. Karena himpitan ekonomi, ia banyak melakukan tindakkan tidak bermoral seperi merampok, mencopet dan sebagainya. Dan senang menghabiskan uang haram tersebut untuk mabuk-mabukan dan berjudi.

Sampai pada aksi terbesarnya yaitu merampok rumah anggota dewan terhormat yang membuat dirinya masuk ke dalam tahanan. Bersama bang Bob ia menceritakan penyesalannya dan mencoba untuk berubah.

Suatu hari pertengkaran hebat antara ia dan Sari, isterinya. Terjadi ketika saudara Sari yang Kardin kira sebagai lelaki yang memiliki hubungan lebih dengan Sari, sehingga kematian merenggut Sari. Kardin diusir dari tempat tinggalnya dan melanjutkan perjalanan mencari ketenangan dari dosa-dosa yang terus menjelma sebagai halusinasi di tiap tidurnya.

Kemudian sebuah hidayah datang. Ketika ia singgah di mushola kesil sebuah desa. Ia bertemu pak Haji Salim dan Anwar yang kemudian membantunya keluar dari jeruji Tuhan. Setelah memperbaiki akhlaqnya ia menjadi sosok yang begitu berbeda dengan Kardin sebelumnya.

Namun, waktu tak membiarkan pak Haji Salim bertahan. Ia meninggal karena tumor ganas. Perjalanan Kardin semakin berliku. Namun Allah menunjukan rasa kasih sayang-Nya. Kardin dipertemukan dengan Andre, anak semata wayangnya, ketika dalam perjalanan untuk memberi penyuluhan mengenai pentingnya membaca Al-Qur'an ke suatu daerah di perkotaan. Di sanalah Kardin mendapat kesempatan untuk menjadi manusia dan seorang ayah yang sebenarnya."

Demikian adalah sinopsis dari novel yang lahir pada bulan April 2016 lalu di penerbit Oase Pustaka (Surakarta). Sayang novel ini belum tersebar ke seantero negeri. Hanya bisa dipesan online.

Novel "Di Balik Jeruji Tuhan" diselesaikan Candrika Adhiyasa pada bulan Maret 2016. Seorang yang lahir di Kuningan dua puluh tahun silam dan pernah aktif di ranah perteateran, namun kini memilih berpindah haluan ketika di bangku perkuliahan, yaitu mengikuti jurusan Geografi.Namun tak mengapa, itu tak menurunkan konsistensinya untuk terus "berkelana" dalam dimensi kesenian dan imajinasi. Di tengah kesibukannya, Kaka menyempatkan diri untuk menulis novel yang berlandaskan kegelisahannya tentang para manusia yang sudah tak menjalani hidup layaknya manusia.

"Menulis bukan sekedar kita menuangkan ide, gagasan, imajinasi ke dalam kertas semata, tapi lebih dari itu. Dengan menulis, apa yang kita fikirkan akan tetap ada walau raga kita telah mati di bawah tumpukan sejarah, bahkan kita yang akan mengukir sejarah sendiri, karena karya tak akan pernah mati," Ucap candrika adhiyasa.

"Harapan saya ketika menulis, yaitu saya ingin memajukan peradaban terutama yang ada di sekeliling saya, di Kuningan saja dulu. Saya ingin membakar kembali semangat pemudanya, mengkritik kinerja sosialnya, ekonomi dan lain sebagainya, karena besar harapan saya suatu saat, tanah kelahiran saya menjadi tempat yang sangat produktif dan tentu dibarengi dengan masyarakat yang edukatif. Dengan ilmu saya yang tidak seberapa, saya ingin membantu mewujudkan semua itu. Saya harap, kedepan karya saya bisa lebih banyak kandungannya dan distribusi ke tangan pembaca juga lebih luas." lanjutnya. (Ega/Kofikuca/Kontributor)
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

1 comments:

Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.

Item Reviewed: Novel "Di Balik Jeruji Tuhan" Laku Keras Via Online Rating: 5 Reviewed By: SuaraKuningan