Hot News
9 Desember 2018

Ketika Hati Harus Memilih (KHHM) (11)

Seri Tulisan. “Ketika Hati Harus Memilih (KHHM)” merupakan tulisan bersambung.
Sebelumnya: Ketika Hati Harus Memilih (KHHM) (10)

Oleh: Kang Iman
(DR. Iman Subasman (@imansubasman). Pengurus ICMI Kuningan dan Peneliti Puspamdik (Pusat Studi Pengembangan Mutu Pendidikan )


"Kita mungkin tidak dapat unggul dalam banyak hal, tapi bisa sabar dengan momentum yang tepat " 


Kesadaran dan keinginan untuk berhasil dalam kehidupan di dunia, menjadi hal positif untuk menyadarkan bahwa hidup ini membutuhkan membutuhkan motivasi, cita-cita, evaluasi dan juga keterbatasan. Mendapatkan kesadaran adanya keterbatasan akan menjadi landasan sikap yang dapat menumbuhkan kerjasama, saling menghormati dan saling membutuhkan dengan sesama. Adanya kesadaran atas keterbatasan itulah yang diharapkan menjadi awal dari tumbuhnya, hidup ini tidak dapat sendirian tetapi harus bermasyarakat.

Pada satu sisi keinginan itu akan menjadi dorongan tapi sisi lainnya akan menjadi ujian atau tantangan bahkan menjadi hal bahaya, jika landasannya ambisi tanpa kendali. Saat ini ambisi itu menjadi kata berkonotasi negatif, hal itu benar jika lepas kontrol dan tanpa landasan kearifan. Tapi jika ambisi itu mendasarkannya pada nilai norma maka ia akan menjadi kekuatan yang dahsyat sehingga ambisi batinnya terus ia pupuk dengan samangat mengabdi pada Allah SWT, sementara ambisi batinnya untuk semangat mengabdi dengan sesama manusia.

Saya percaya, bahwa setiap orang bisa membuat keunggulannya masing-masing pada berbagai ragam potensi yang dimiliki bisa menjadi sebuah keunggulan prestatif. Namun menjadi unggul itu tidak mesti menjadi ukuran keberhasilan, teruslah berambisi dalam potensi optimal sesuai kesempatan yang dimiliki. Dengan ambisi dan kesempatan itulah, kita bisa sabar menunggu saat yang tepat untuk dapat menjadi unggul. Pada kondisi sabar itulah kita sedang menunggu sebuah momentum. Karya yang hebat bukan pada saat mempunyai karya yang unggul tapi seringkali karya yang biasa tapi muncul pada momentum yang luar biasa.

Bila kita meluangkan waktu untuk tafakur tentang keunggulan pribadi orang-orang besar terutama para ulama, mereka begitu sabar dengan potensi yang mereka miliki dan terus berkarya setiap waktunya. Dalam jiwa mereka momentum itu ia "ciptakan" setiap waktu yaitu saat saat hati mereka mampu memahami apa yang mereka perbuat itulah yang terbaik dari Robbnya sehingga dimensi keunggulan mereka adalah saat mereka bisa memberikan yang terbaik untuk Allah SWT.***
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 comments:

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.

Item Reviewed: Ketika Hati Harus Memilih (KHHM) (11) Rating: 5 Reviewed By: SuaraKuningan