Suarakuningan.com - Lelahnya Perjalanan satu jam penuh menggunakan kendaraan roda dua kontan hilang seketika, saat kita melihat keindahan Curug Ngelay, di Desa Bagawat, Kecamatan Selajambe Kabupaten Kuningan.
Air terjun dengan ketinggian 130 meter dan lebar tebing batu sepanjang 200 meter lebih, bahkan membuat ingin menuruni tebingnya. Rasanya ingin berlama-lama di bawah curug yang benar-benar menakjubkan tersebut.
Meski jalan kaki yang ditempuh dari pelataran parkir relatif jauh dan sempit menyusuri sepanjang bahu aliran irigasi. Namun keindahan alam karya Allah ini seakan menghapus lelah seperjalanan.
Di aliran sungai dibawah air terjun, sebuah batu berukuran raksasa disebut "batu balandongan". Mengapa?
Karena bentuknya datar, dan konon menurut Kuwu Bagawat, Ertika, bahwa dahulu kala dijadikan tempat manggung. Namun, belakangan seringkali orang mendengar gamelan-gamelan dari atas batu ini pada waktu-waktu tertentu.
"Curug yang dahulunya dinamakan Curug Ki Bagus Talang menyimpan banyak kisah dan mitos. Konon jika mandi di curug ini, aura ketampanan atau kecantikan kita akan terbuka," ujarnya.
Belum tergarapnya akses jalan secara optimal menjadikan Curug Ngelay ini belum mendatangkan devisa yang maksimal. Potensi bumi perkemahan sekitarnya pun masih dalam angan-angan. Perlunya dukungan pemerintah serta lirikan para investor untuk mendandani salah satu Mutiara dari Selatan Kuningan ini.(Dan)
bagus
BalasHapus