Hot News
31 Agustus 2021

Kuningan Biennale 2021 "Niaga" Kisahkan Sejarah Urang Kuningan Dagang di Jakarta


suarakuningan.com - Kuningan Biennale merupakan perhelatan akbar seni rupa yang dilangsungkan setiap dua tahunan. Perhelatan pertama awalnya berupa festival tudgam (tulisan dan gambar). Festival tersebut dimulai sejak 2013 dengan melibatkan partisipan seniman, penulis dan musisi baik lokal maupun nasional.


Demikian disampaikan Agung ketua panitia Kuningan Biennale disela kesibukan persiapan hajat Kuningan Biennale 2021 Bulan September sebagai "kado" bagi Hari Jadi Kuningan dari para seniman seni rupa. Bertempat di markas tudgam, JL. Ir. H. Juanda Gg. Delman No. 106 Lingkungan wageKelurahan Purwawinangun, Kuningan


Agung menambahkan bahwa Pada awal 2019, rencana festival tudgam mengalami perubahan pengurus dan beberapa program yang kemudian menggati festival menjadi biennale.


"Pemilihan “Niaga” sebagai tema dan gagasan Kuningan Biennale 2021 tidak terlepas dari persoalan Niaga dan aneka siasat warganya bertahan hidup hingga menaklukan wilayahnya. Kota-kota kecil di Indonesia dikenal dengan ke-khas-an perniagaan kotanya seperti Jepara, Lamongan, Tegal, Pekalongan, Padang, Palembang dan kota-kota lainnya. Beberapa kota tersebut terkenal karena usaha kuliner yang gigih bergerilya menyerang kota-kota besar di Indonesia. 


Tak tanggung tanggung, sepanjang 2017 hingga 2019, personel Kuningan Biennale meriset perniagaan Kuningan di Jakarta. Hasil riset dilaunching tahun 2020. Dan hasil riset menunjukkan bahwa Kabupaten Kuningan, kabupaten kecil di lereng gunung Ciremai ini mudah diasosiasikan dengan Warmindo (warung indomie) dan lang rokok (pedagang rokok) ketika pertama kali mendengar nama kota Kuningan di Jakarta.


Selain hotel RusToord yang sekarang menjadi Museum Perundingan Linggarjati, pola niaga warga di Kabupaten Kuningan ternyata sudah berlangsung pasca tahun-tahun awal kemerdekaan Republik Indonesia, disamping bertani dan bercocok tanam.


Sekitar 1948an, para pemuda Kuningan hijrah ke kota besar terutama Jakarta membuka jalan perniagaan bagi generasi berikutnya sampai sekarang.


Berita terkait:

Program Sastra Kuningan Biennale 2021 “Niaga” Ditutup


Kuningan Biennale ini melacak pola niaga warga Kuningan dengan aneka platform dan segala insfrastruktur organik-nya, hingga kemudian terbaca sebagai fenomena swatata yang unik dan berlangsung bergenerasi dengan caranya sendiri.


Niaga adalah dinamika menarik sebagai awalan berangkat menemukan potensi dan kemungkinan transaksi lain seperti pengetahuan, pengalaman juga pikiran, disamping melulu tentang transaksi ekonomi.


Program Kuningan Biennale 2021 “Niaga’

Panggilan Terbuka Penyair Muda Indonesia Februari-Maret

Ngabiennale Maret-Agustus

Residensi Maret-Agustus

Penerbitan Puisi Perniagaan September 

Penerbitan Buku Berkala Kuningan Biennale September

Seri Performance Art September

Program Layar Tancap Agustus-September

Program Gerobak musik September

Pameran Utama September

Simposium September

Sarasehan Sastra September


Program / Project Pilihan yang Sudah tudgam Kerjakan


2005 –2010

• Pendataandan pendokumentasian pelaku seni rupa baik di Kuningan, luar kuningan dan luar negeri.

2011 

• Pameran "Kuningan dimata Perupa" merupakan pameran hasil pendataan pelaku seni rupa 2005-2010

2012

• Workshop komik dengan siswa, mahasiswa, dan warga sekitar Gg. Cijambe Kuningan

• GkGkGk ... Pameran hasil workshop komiksiswa, mahasiswa, dan warga sekitar Gg. Cijambe Kuningan

• Komikalisasi Cerpen (cerpen) "Politik warung Kopi"

• Proyek Komik Adaptasi dari kumpulan cerita pendek karya oleh AA. Navis

2013 

• "Refreshing" Pameran tunggal Idik Nursidik salah satunya pelukis generasi ketiga Kuningan

•"Take The Rainbow", proyek pameran seni rupa anak-anak Kuningan, Tangerang, Cirebon dan Jatiwangi

• tudgam Festival tudgam Vol. I

• Proyek foto keluarga masyarakat sekitar Gg. Cijambe Kuningan

2014

• "Oleh-Oleh dari Prancis" Presentasi Karya–karya Nurhidayat, salah satu pelukis Kuningan yang tinggal dan berkarya di Prancis

•"The Belgeduwelbeh" pameran seniman tamu Yudha Sasmito


Agung mengajak seluruh warga Kuningan untuk melihat pameran Kuningan Biennale di basement Gedung Kesenian "Raksa Wacana" Jalan Veteran (sebelah barat kantor CPM Kuningan). (red)

  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

1 comments:

  1. beberapa poin pemberitaan tentang Kuningan Biennale nya SALAH.. tolong di ralat dan komfirmasi

    BalasHapus

Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.

Item Reviewed: Kuningan Biennale 2021 "Niaga" Kisahkan Sejarah Urang Kuningan Dagang di Jakarta Rating: 5 Reviewed By: SuaraKuningan