Hot News
6 Februari 2023

Lelaki Misterius

 


Vera Verawati


Lelaki itu selalu duduk di depan rumahnya, usianya sekitar 52 tahun. Setiap hari membawa antara 20 buah sapu lidi dan sapu ijuk untuk dijual berkeliling, entah tinggal di mana pun Fatimah tak pernah bertanya. Saat pertama disadari ada orang menumpang istirahat di depan rumahnya, Fatimah baru saja selesai menggoreng ubi, disisihkan beberapa potong dan segelas teh lalu diantar ke luar, di letakannya di samping lelaki itu.


“ Silahkan, Pak.” 

“Terimakasih, Neng.”


Tanpa ingin mengobrol terlebih dulu Fatimah kembali menutup pintu rumahnya, bukan tak ingin tapi lebih menjaga pandangan tetangga. Setelah hari itu Fatimah tak pernah menyadari, setiap kali lelaki itu berjualan keliling, selalu menumpang istirahat di depan rumahnya pun di waktu yang sama pula, antara pukul dua siang. 

Kesibukannya bekerja dari pagi sampai sore, sampai pada saat Fatimah tak lagi bekerja, karena toko tempat Fatimah bekerja segera akan dijual oleh pemiliknya. Fatimah baru memperhatikan kebiasaan lelaki itu. Berkulit gelap, wajah yang tak pernah terlihat mengeluh, senyum selalu ada di bibirnya yang pucat oleh lelah. 

Entah karena kasihan atau kebiasaan, Fatimah menjadi terbiasa menyisihkan makanan untuk lelaki itu, dan sampai hari itu Fatimah pun tak pernah ingin bertanya siapa dan dari mana lelaki itu berasal.  Sampai pada satu hari Fatimah merasa kehilangannya. Entah ke mana lelaki yang selalu bertopi abu lusuh itu? sudah seminggu ini tak terlihat. 


“Semoga dia baik-baik saja.”


Siang itu Fatimah membuka pintu untuk menyimpan plastic sampah di samping rumahnya, tepat diwaktu yang biasanya lelaki itu duduk beristirahat. Tak lagi dia menoleh, karena mulai terbiasa ketidakberadaannya. Tapi saat berbalik hendak masuk rumah dilihatnya lelaki itu ada, sedang duduk seperti biasanya, sambil jemarinya terus bergerak memutar tasbih, sedang bibirnya lirih beristighfar. Tapi wajahnya terlihat lebih pucat dari biasanya.

Fatimah pun masuk ke rumah, diambilnya beberapa potong pisang kukus ke dalam piring dan segelas teh panas. Diantarnya pisang kukus dan segelas teh ke luar, maksud hati ingin memberikan untuk lelaki tadi. Tapi sesampainya di luar Fatimah keheranan, bapak itu telah hilang, tak lagi ada ditempat biasanya, Fatimah mencoba memanggil berulang, tetap tak ada jawaban, semua kembali sepi. 


**

Sementara itu di salah satu ruang VIP sebuah rumah sakit mewah, seorang lelaki gagah berprofesi sebagai pengacara itu sedang duduk di samping tempat tidur. Seorang pasien yang menyerupai lelaki yang biasa berjualan sapu keliling dan selalu berisitirahat di depan rumah Fatimah itu, terbaring koma. Dia begitu focus membaca sebuah berkas yang ada di tangannya. 



“Siapa Fatimah itu?”

“Kenapa Pak Bramantyo mewasiatkan setengah dari kekayaannya pada dia?”



Kuningan, 060223

  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 comments:

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.

Item Reviewed: Lelaki Misterius Rating: 5 Reviewed By: SuaraKuningan