SuaraKuningan (SK).-
Dalam rangka mengantisipasi potensi bencana akibat cuaca ekstrem hidrometeorologi basah, Pemerintah Kabupaten Kuningan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggelar Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana di Lapangan Upacara Sekretariat Daerah Komplek KIC Kabupaten Kuningan, Selasa 4 November 2024.
Apel tersebut dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Kuningan, Tuti Andriani, S.H., M.Kn., selaku pembina apel, dan diikuti oleh jajaran Forkopimda, Kapolres Kuningan AKBP Muhammad Ali Akbar, S.I.K., M.Si., Pj Sekretaris Daerah Dr. Wahyu Hidayah, M.Si., Kepala Pelaksana BPBD Indra Bayu Permana, S.STP., Ketua Forum Camat, serta perwakilan dari TNI Kodim 0615, Polres Kuningan, dan unsur perangkat daerah se-Kabupaten Kuningan.
Dalam arahannya, Wakil Bupati Kuningan, Tuti Andriani, menegaskan pentingnya meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan seluruh elemen masyarakat dan perangkat daerah dalam menghadapi potensi bencana alam, terutama banjir, tanah longsor, dan angin kencang yang kerap terjadi akibat intensitas hujan tinggi.
“Kita telah melaksanakan apel siaga penanganan bencana alam baik banjir maupun longsor. Kondisi geografis Kabupaten Kuningan memiliki karakteristik wilayah yang beragam, mulai dari dataran rendah hingga pegunungan. Daerah Kuningan bagian selatan memiliki potensi rawan longsor dan banjir bandang, sementara wilayah tengah dan utara rentan terhadap genangan air dan angin kencang. Alhamdulillah, saya melihat kesiapan BPBD sudah cukup memadai dengan dukungan mobil dapur umum, perahu karet, tenda darurat, serta perlengkapan pendukung lainnya,” ujar Wabup Tuti.
Lebih lanjut, Wabup menekankan bahwa kesiapsiagaan tidak boleh hanya bersifat seremonial, tetapi harus menjadi budaya kerja dan kepedulian bersama seluruh unsur pemerintahan dan masyarakat.
“Kesiapsiagaan bukan hanya sebatas apel, tetapi harus diwujudkan dalam aksi nyata, koordinasi cepat, dan respon tanggap di lapangan. Pemerintah daerah, TNI-Polri, relawan, dan masyarakat harus bahu-membahu agar penanganan bencana bisa lebih cepat, efektif, dan tepat sasaran. Dengan semangat gotong royong, saya yakin kita mampu meminimalisir dampak bencana,” imbuhnya.
Usai apel, Wabup bersama jajaran Forkopimda meninjau langsung kesiapan sarana dan prasarana penanggulangan bencana yang dimiliki BPBD Kabupaten Kuningan, di antaranya perahu karet, mobil dapur umum, pelampung, tenda darurat, lampu penerangan portabel, serta perlengkapan evakuasi dan logistik lapangan.
Sementara itu, Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Kuningan, Dr. Wahyu Hidayah, M.Si., menegaskan bahwa sinergi lintas sektor dan literasi kebencanaan masyarakat merupakan kunci utama dalam mengurangi risiko bencana serta mempercepat langkah penanganan di lapangan.
“Kesiapsiagaan bukan hanya tugas BPBD, tetapi tanggung jawab bersama seluruh perangkat daerah, TNI, Polri, dan masyarakat. Kita harus memastikan rantai koordinasi dan komunikasi berjalan efektif, sehingga ketika terjadi bencana, respon yang diberikan cepat, tepat, dan terukur,” ungkap Dr. Wahyu.
Pj Sekda juga menambahkan, di bawah kepemimpinan Bupati Kuningan Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si., dan Wakil Bupati Tuti Andriani, S.H., M.Kn., Pemkab Kuningan terus berkomitmen memperkuat kapasitas sumber daya manusia, literasi kebencanaan, dan infrastruktur pendukung melalui pelatihan, simulasi, dan peningkatan sarana teknologi peringatan dini (early warning system) di titik-titik rawan bencana.
“Kami juga mendorong masyarakat untuk aktif melaporkan potensi bencana di lingkungannya, menjaga kelestarian alam, tidak menebang pohon sembarangan, serta memperkuat kesiapsiagaan di tingkat keluarga dan desa. Pencegahan dini jauh lebih baik daripada penanganan pascabencana,” ujarnya menambahkan.
Dr. Wahyu menjelaskan, cuaca ekstrem hidrometeorologi basah mencakup berbagai fenomena cuaca yang disebabkan oleh intensitas curah hujan tinggi dan ketidakstabilan atmosfer, seperti banjir, tanah longsor, genangan air, angin kencang, serta pohon tumbang.
Sebagai bentuk tanggung jawab sosial, Pemerintah Kabupaten Kuningan juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi hujan lebat disertai angin kencang dan petir pada periode puncak musim hujan akhir tahun ini. Masyarakat diharapkan tidak beraktivitas di sekitar lereng curam atau bantaran sungai saat hujan deras, serta segera melapor ke pihak berwenang jika menemukan tanda-tanda bahaya.







0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.