Bandung- Organisasi Kedaerahan Keluarga Mahasiswa Kuningan (KAMUNING) resmi menggelar kegiatan KUPAS X KCC (Kamuning Upgrading dan Pembahasan Sistem X Kamuning Culture Camp) yang bertempat di Vila Naomi, Cilengkrang, Kota Bandung pada Sabtu – Mingu, 13 – 14 Desember 2025. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai tahap awal untuk menguatkan sistem organisasi, kekeluargaan dan juga budaya kedaerahan yang diusung dalam kepengurusan periode 2025 – 2026.
Acara dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars Kamuning. Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran pengurus KAMUNING Periode 2025 – 2026.
Novan Nurfitriansyah selaku Ketua Pelaksana dalam sambutannya menyampaikan ucapan terimakasih serta memberikan pemahaman bahwa kegiatan ini tidak hanya berisi pematerian tetapi sebagai ruang untuk memperkuat kekeluargaan dan chemistry antaranggota.
“Ini merupakan sebuah acara yang bukan hanya sekedar pematerian, disini kita secara tidak langsung membentuk rasa kekeluargaan dan membentuk chemistry antaranggota sesama lainnya, jadi ketika rasa kekeluargaan atau chemistry itu sudah melekat pada dirinya masing-masing otomatis kita akan menjadi lebih solid dan lebih kompak lagi kedepannya, dan itulah yang kami harapkan untuk pengurus KAMUNING kedepannya,” ujarnya.
Ketua Umum KAMUNING, Syehan Al’Muslim, menyatakan bahwa organisasi yang kuat harus mempunyai sistem dan juga nilai budaya yang terus dijaga. Menurutnya organisasi akan rapuh jika sistem, nilai dan aturan dasar organisasi tersebut tidak dipahami dan dijalankan oleh setiap individu yang ada di dalamnya. Melalui kegiatan ini pengurus diharapkan memahami nilai, sistem dan juga aturan dasar serta arah gerak untuk kepengurusan kedepannya.
“Program kerja ini merupakan tahap awal yang penting sebab ada ungkapan falsafah sunda yang menyebutkan "leuweung rusak ku balad sorangan" artinya apa, ini adalah kalimat pengingat atau rambu-rambu untuk kita semua bahwa organisasi manapun itu bisa rapuh jika tidak memiliki sistem yang kuat dan budaya yang dijaga secara bersama, maka dari itu kegiatan ini merupakan proses untuk “ngigelan jaman tanpa mopohoken tatapakan” yang artinya, sistem organisasi harus adaptif tetapi budaya harus tetap menjadi acuan agar nantinya organisasi kita ajeg dina nilai pageh dina sistem,” ujarnya.
Dalam rangkaian kegiatan ini pengurus tidak hanya di kuat kan secara emosional saja melalui aktivitas rekreatif nya tetapi juga di bekali berbagai kegiatan yang di kemas secara menarik untuk memperkuat sistem atau pola berorganisasi di KAMUNING. Kegiatan tersebut meliputi sosialisasi Konstitusi AD/ART KAMUNING dan SOP KAMUNING yang disampaikan oleh jajaran ex-officio pengurus KAMUNING periode 2025-2026, kemudian dilanjutkan dengan Training TOR (term of reference) yang dibawakan oleh Suci Ramdhany Darmawan dan di tutup dengan kegiatan upgrading kebudayaan oleh Adelia Fadhilatul Azizah.
Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal perjalanan untuk menyatukan pemahaman mengenai nilai, sistem maupun budaya yang ada di KAMUNING dan diharapkan dapat memperbaharui semangat pengurus untuk kedepannya sehingga dapat lebih siap untuk menjalankan program kerja serta dapat berkontribusi secara aktif selama satu periode kedepan.
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.