Suarakuningan.com - Setelah sukses membuat film dengan judul Batu dan Bunga, kali ini Kofikuca membuat karya baru yang berbeda dari karya-karya sebelumnya.
Film berjudul "Nafsu" ini mengkolaborasikan antara animasi dan dunia nyata dimana film ini bercerita tentang sebuah pengendalian diri terhadap nafsu yang merupakan musuh terbesar dalam diri manusia.
Nabi Muhammad SAW bersabda ketika para sahabat bergembira seusai perang badar. "Akan ada peperangan yang lebih besar dari perang badar, yaitu perang melawan hawa nafsu."
Proses shooting yang dilakukan cukup sederhana. "Nggak perlu properti mewah untuk menghasilkan karya terbaik, hanya dengan menggunakan kain hijau sebagai green screen dan akting yang totalitas dari saudara Agung, film ini bisa saya garap." jelas Amar, Sang Sutradara.
Lokasi pun hanya didalam ruangan seadanya. Green screen tersebut mampu merubah set menjadi set kota mati menggunakan tekhnik animasi.
"dengan menggunakan penggabungan beberapa software seperti Blender dan Adobe Aftereffect,mampu menciptakan visualisasi yang menarik" ungkap Agung Wahyu Prayitno sebagai editor dan animator pada film tersebut.
kondisi apa adanya bukanlah halangan untuk berkreasi. dengan kreatifitas yang tinggi kita mampu menciptakan karya hebat walau dengan peralatan seadanya.(Ratna Ningsih/Kofikuca/Red)
Film berjudul "Nafsu" ini mengkolaborasikan antara animasi dan dunia nyata dimana film ini bercerita tentang sebuah pengendalian diri terhadap nafsu yang merupakan musuh terbesar dalam diri manusia.
Nabi Muhammad SAW bersabda ketika para sahabat bergembira seusai perang badar. "Akan ada peperangan yang lebih besar dari perang badar, yaitu perang melawan hawa nafsu."
Proses shooting yang dilakukan cukup sederhana. "Nggak perlu properti mewah untuk menghasilkan karya terbaik, hanya dengan menggunakan kain hijau sebagai green screen dan akting yang totalitas dari saudara Agung, film ini bisa saya garap." jelas Amar, Sang Sutradara.
Lokasi pun hanya didalam ruangan seadanya. Green screen tersebut mampu merubah set menjadi set kota mati menggunakan tekhnik animasi.
"dengan menggunakan penggabungan beberapa software seperti Blender dan Adobe Aftereffect,mampu menciptakan visualisasi yang menarik" ungkap Agung Wahyu Prayitno sebagai editor dan animator pada film tersebut.
kondisi apa adanya bukanlah halangan untuk berkreasi. dengan kreatifitas yang tinggi kita mampu menciptakan karya hebat walau dengan peralatan seadanya.(Ratna Ningsih/Kofikuca/Red)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.