Hot News
26 Juni 2016

Hari Anti Narkotika (HANI) 2016 : Kampanye "Listen First"


SuaraKuningan.com - Penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika menjadi isu yang strategis bagi masyarakat dunia. Kejahatan narkotika merupakan kejahatan serius, terorganisir, dan bersifat lintas negara yang dapat menimpa seluruh lapisan masyarakat sehingga menimbulkan kerugian sangat besar, terutama dari segi kesehatan, sosial-ekonomi, dan keamanan. Fatalnya, kejahatan ini dapat menyebabkan hilangnya generasi bangsa (lost generation), cikal bakal penerus pembangunan.

Masyarakat dunia tak hentinya melakukan berbagai upaya untuk mencegah penyalahgunaan dan memberantas peredaran gelap narkotika. Kebijakan dan program guna membersihkan dunia dari candu narkotika juga telah disepakati bersama dalam forum pertemuan yang digagas oleh UNODC (United Nations Office on Drugs Crime). Namun ancaman Narkotika tak dapat sepenuhnya teratasi, bahkan kian menjadi pelik bagi negara-negara di dunia.

Sebagai wujud keprihatinan sekaligus kepedulian terhadap ancaman narkotika tersebut, tanggal 26 Juni ditetapkan sebagai Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) atau The International Day Against Drug Abuse and Illicit Trafficking. Hari ini diperingati sebagai kesepakatan bagi negara-negara anggota untuk mewujudkan masyarakat dunia yang bebas dari penyalahgunaan narkotika.

Di bawah slogan 'Dengar Dahulu' kampanye baru tentang pencegahan narkoba berbasis ilmu pengetahuan telah diluncurkan untuk meningkatkan kesadaran sekitar mendengarkan anak-anak dan remaja sebagai langkah pertama untuk membantu mereka tumbuh sehat dan aman. Kampanye ini menargetkan orang tua, guru, pembuat kebijakan, petugas kesehatan dan pekerja pencegahan khususnya, serta masyarakat luas.

Kampanye global dengan menggunakan hashtag #ListenFirst bertujuan untuk meningkatkan dukungan untuk pencegahan penggunaan narkoba berbasis ilmu pengetahuan. Kampanye ini merupakan upaya bersama antara Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC), Organisasi Kesehatan Dunia, Perancis antar kementerian Misi untuk Memerangi Obat dan Addictive Perilaku (MILDECA), dan Departemen Kesehatan dan Sosial Urusan Swedia.

Kampanye dan video Listen First, yang diluncurkan pada acara sisi tingkat tinggi di PBB Majelis Umum Sesi Khusus (UNGASS) di World Drug Masalah di Markas Besar PBB di New York yang dihadiri oleh Ratu Silvia dari Swedia, Presiden Majelis Umum, Mogens Lykketoft, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia, Dr Margaret Chan, dan Direktur Eksekutif UNODC, Yury Fedotov, antara lain.

Selama sambutannya di acara tingkat tinggi, Direktur Eksekutif UNODC, Yury Fedotov, mencatat: "Pencegahan penyalahgunaan zat adalah target utama di bawah Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Namun, meskipun niat baik, upaya pencegahan narkoba terlalu sering terdiri dari inisiatif terisolasi untuk. meningkatkan kesadaran tentang bahaya narkoba di kalangan anak muda dan masyarakat umum."

Kampanye yang kami meluncurkan hari ini, 'Dengar Dahulu', berusaha untuk membangun keberhasilan ini dan meningkatkan kesadaran fakta bahwa pencegahan penggunaan narkoba berdasarkan ilmu pengetahuan adalah efektif . investasi dalam kesejahteraan anak-anak kita dan pemuda, keluarga dan masyarakat pada inti dari pencegahan berbasis ilmu pengetahuan adalah sebuah konsep yang sangat sederhana, sesuatu yang kita semua tahu bagaimana melakukannya tapi mungkin menghabiskan terlalu sedikit waktu melakukannya yaitu “Mendengarkan."

Indonesia memaknai HANI sebagai momentum untuk kembali mengingatkan masyarakat bahwa narkotika masih menjadi momok yang menakutkan bagi bangsa ini. Jumlah korban yang terus bertambah dan sindikat yang kian cerdik mencari cara memasok narkotika mengharuskan kita untuk selalu WASPADA dan dengan gigih MENOLAK narkotika beredar di ranah ibu pertiwi.

Badan Narkotika Nasional (BNN) sebagai leading sector dalam penanganan permasalahan narkotika di Indonesia telah melakukan berbagai upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat.

Khususnya pada jelang HANI 2016, BNN bersama BNN Provinsi (BNNP) dan BNN Kabupaten/Kota (BNNK/Kota) menggandeng elemen masyarakat melaksanakan serangkaian kegiatan kampanye “STOPnarkoba!” serta Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) di bidang P4GN pada berbagai acara sosial yang bersentuhan dengan masyarakat.

Sedangkan pada puncak acara HANI, UNODC menggagas acara Peringatan HANI dengan tema “Listen First : Listening to Children and Youth is The First Step To Help Them Grow Healthy and Safe”“Dengarkan Dahulu : Mendengarkan Suara Hati Anak-Anak dan Generasi Muda Merupakan Langkah Awal untuk Membantu Mereka Tumbuh Sehat dan Aman dari Penyalahgunaan Narkoba”. Tema tersebut menunjukkan bahwa strategi yang terbaik adalah pencegahan dengan sasaran prioritas anak-anak dan pemuda.

Puncak acara Peringatan HANI 2016 Minggu 26 Juni 2016, BNNK Kuningan adalah dengan menggelar acara kampanye Stop Narkoba dengan membagikan kipas dan takjil menjelang berbuka puasa. Selain itu,BNN akan membagikan dan  menempelkan stiker bagi kendaraan umum dan pribadi yang melintas disekitar daerah Taman Kota Kuningan. .#STOPnarkoba (NK/BNNK Kuningan/rilis)
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 comments:

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.

Item Reviewed: Hari Anti Narkotika (HANI) 2016 : Kampanye "Listen First" Rating: 5 Reviewed By: SuaraKuningan