suarakuningan.com - Ketua Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Damar Panalar Yopi Lasmana, S.Pd.I peraih penghargaan gubernur menyampaikan, “Damar Panalar melakukan koordinasi dan konsolidasi bersama beberapa rekan pegiat pendidikan non formal Kabupaten Kuningan.”
“Disatu sisi ada kebanggaan mendapat penghargaan dari gubernur, namun disisi lain ada sebentuk tanggung jawab moril, dimana belum dilirik pemerintah daerah untuk bersama memajukan pendidikan non formal di Kabupaten Kuningan,” tambahnya.
“Namun dengan akan dideklarasikannya Kuningan sebagai Kabupaten Pendidikan Damar Panalar lebih berupaya mengoptimalkan kinerja untuk menselaraskan kondisi pendidikan nonformal di daerah. Salah satu upaya dilakukan dengan berkoordinasi dengan Kasi PUSDA, Forum TBM Kabupaten Kuningan, pemuda pelopor pendidikan Kuningan, USAID Prioritas, Perpuseru bertempat Perpusda Kuningan,” jelasnya.
Yopi memaparkan, “dengan agenda mengharumkan kuningan melalui pendidikan sebagai upaya merealisasi kabupaten kuningan sebagai kab pendidikan, saya harapkan insan akademis, pegiat pendidikan dan pemerintah dapat bersinergi mewujudkan sebuah keinginan menjadi kabupaten yang IPM nya terus meningkat sebagai barometer tercapai nya kualitas pendidikan yang lebih baik.”
“Jadi bukan hanya sebuah slogan yang diusung melainkan usaha dan pembuktian kepada dunia luar dengan mengukir prestasi di bidang nya sehingga kita dapat di lihat dan di akui sebagai kabupaten pendidikan yang berkompeten. Dengan demikian tanpa harus meng image kan diri pun kita layak berpredikat,” ungkapnya.
“Maksud pertemuan ini ialah untuk menghimpun kembali insan - insan yang telah mengabdikan hidup nya untuk dunia pendidikan dan pemerintah harus tahu bahwa ada sebagian kecil masyarakat yang dapat mengharumkan nama Kabupaten Kuningan dengan mengusung pendidikan di luar sana untuk tingkat lokal, nasional bahkan internasional. Untuk lebih mensinergiskan program-progam TBM, beberapa kali kami mencoba beraudiensi dengan Bapak Bupati, namun belum kesampaian,” pungkasnya.(Red)
“Disatu sisi ada kebanggaan mendapat penghargaan dari gubernur, namun disisi lain ada sebentuk tanggung jawab moril, dimana belum dilirik pemerintah daerah untuk bersama memajukan pendidikan non formal di Kabupaten Kuningan,” tambahnya.
“Namun dengan akan dideklarasikannya Kuningan sebagai Kabupaten Pendidikan Damar Panalar lebih berupaya mengoptimalkan kinerja untuk menselaraskan kondisi pendidikan nonformal di daerah. Salah satu upaya dilakukan dengan berkoordinasi dengan Kasi PUSDA, Forum TBM Kabupaten Kuningan, pemuda pelopor pendidikan Kuningan, USAID Prioritas, Perpuseru bertempat Perpusda Kuningan,” jelasnya.
Yopi memaparkan, “dengan agenda mengharumkan kuningan melalui pendidikan sebagai upaya merealisasi kabupaten kuningan sebagai kab pendidikan, saya harapkan insan akademis, pegiat pendidikan dan pemerintah dapat bersinergi mewujudkan sebuah keinginan menjadi kabupaten yang IPM nya terus meningkat sebagai barometer tercapai nya kualitas pendidikan yang lebih baik.”
“Jadi bukan hanya sebuah slogan yang diusung melainkan usaha dan pembuktian kepada dunia luar dengan mengukir prestasi di bidang nya sehingga kita dapat di lihat dan di akui sebagai kabupaten pendidikan yang berkompeten. Dengan demikian tanpa harus meng image kan diri pun kita layak berpredikat,” ungkapnya.
“Maksud pertemuan ini ialah untuk menghimpun kembali insan - insan yang telah mengabdikan hidup nya untuk dunia pendidikan dan pemerintah harus tahu bahwa ada sebagian kecil masyarakat yang dapat mengharumkan nama Kabupaten Kuningan dengan mengusung pendidikan di luar sana untuk tingkat lokal, nasional bahkan internasional. Untuk lebih mensinergiskan program-progam TBM, beberapa kali kami mencoba beraudiensi dengan Bapak Bupati, namun belum kesampaian,” pungkasnya.(Red)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.