Hot News
29 Juli 2020

Toleransi yang Terusik


Konflik sosial yang terjadi di Desa Cisantana Kecamatan Cigugur yang disebabkan oleh pembangunan batu satangtung membuat toleransi kerukunan bermasyarakat sedikit terganggu. masyarakat Cigugur yang memiliki keberagaman dalam memeluk agama dapat hidup berdampingan secara damai. 

Adapun faktor pemersatu masyarakat Cigugur yaitu adanya saling menghargai karena memiliki ikatan darah yang kuat. Selain itu, pemimpin masing-masing agama dan aliran kepercayaan sangat berperan dalam terbentuknya toleransi beragama. Hari Raya Idul Fitri, Upacara Seren Taun, dan Perayaan Natal adalah saat-saat mereka bekerja sama tanpa mengganggu kegiatan beribadah. 

Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan pembelajaran bagi para remaja dan anak-anak karena mereka adalah generasi penerus yang harus mempertahankan toleransi beragama di daerah di mana mereka dilahirkan.

Sebenarnya masyarakat cigugur dari dahulu adalah masyarakat yang sangat mempunyai nilai toleransi yang tinggi, tetapi mengapa akhir akhir ini terjadi konflik sosial yang disebabkan karena pembangunan batu satangtung. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan pendapat  ke arah  perubahan sistem sosial yang tidak biasa atau bisa saja ada aktor yang mempunyai misi khusus dibalik semua ini di lingkungan masyarakat khususnya masyarakat desa cisantana kecamatan cigugur. 

Pemerintah kabupaten kuningan sudah memberikan sanki dengan mensegel pembangunan batu  satangtung sesuai dengan Perda adalah langkah tepat untuk meredam konflik sosial yang sedang terjadi. Oleh karena itu diperlukan konsistensi pemerintah untuk menegakan peraturan tersebut agar tidak terjadi perluasan konflik sosial dan mencoreng toleransi kerukunan masyarakat yang sudah lama terjalin. 

Perdamaian bukan ketiadaaan konflik tapi perdamian adalah kemampuan untuk menangani konflik. Artinya ketika terjadi konflik sosial bisa dilakukan cara pemecahannya dengan mediasi yang didasari oleh peraturan daerah. Menurut saya ketika peraturan itu dilaksanakan secara benar konflik sosial tidak akan terjadi tapi sebaliknya jika  peraturan itu dilaksanakan tidak benar konflik sosial yang lebih meluas akan terjadi dengan catatan kepentingan masyarakat harus lebih diprioritaskan dibanding kepentingan pribadi dan golongan.

Penulis: Dr. Novi Satria Pradja, SE,.M.Pd. *)
*) Direktur Klinik Riset, Dosen Pascasarjana Uniku, Direktur Gema Group

  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 comments:

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.

Item Reviewed: Toleransi yang Terusik Rating: 5 Reviewed By: SuaraKuningan