suarakuningan.com - Dalam rangka menjaga dan melestarikan nilai-nilai budaya tradisional yang selalu dilaksanakan oleh para leluhur di lingkup masyarakat Lingkungan Manis Kelurahan Cijoho yakni Tradisi Mapag Bulan Suro maka kami dari para tokoh masyarakat dan Paguyuban Seni Budaya Tradisional “Cijoho Landeuh” serta masyarakat selaku pewaris budaya tersebut akan melaksanakan kegiatan dimaksud yang didalamnya terdapat tradisi Pentas Seni Budaya, Mubur Sura, Tahlilan dan Pengajian, Jumat malam (29/7/22).
Satu Suro adalah hari pertama dalam kalender Jawa yakni bulan Sura atau Suro. Satu Suro ini bertepatan pula dengan tanggal 1 Muharram dalam kalender Hijriyah atau Tahun Baru Islam. Dalam konsep Jawa, hari esok dianggap datang setelah lewat pukul empat petang. tanggal 1 suro diperingati oleh masyarakat Jawa dengan cara yang khas dan telah dilaksanakan secara turun temurun selama berabad-abad.
Begitu juga bagi masyarakat Lingkungan Manis Kelurahan Cijoho atau yang lebih dikenal dengan Cijoho Landeuh sebagai masyarakat yang menjunjung luhur tradisi dan budaya, setiap menjelang datangnya tanggal 1 Suro atau 1 Muharram dan sudah menjadi tradisi yang terus turun temurun bersambung dari generasi ke generasi sampai sekarang dikenal dengan tradisi Mapag Bulan Sura. Tradisi ini mengandung makna istimewa dan tak lepas dari pepaduan adat istiadat leluhur dengan dengan nilai-nilai agama (akulturasi), ketika Islam mulai masuk ke Jawa di abad ke-11. Percampuran dua budaya ini kemudian melahirkan ragam tradisi yang unik.
Tradisi Mapag Bulan Suro khususnya bagi masyarakat Cijoho Landeuh selalu diisi dengan rangkaian kegiatan Seni Budaya Tradisonal, Mubur Sura, Gelar Tahlilan untuk mendo’akan para leluhur / tokoh masyarakat yang telah berjasa serta Pengajian untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Alloh, SWT. Seluruh rangkaian acara tradisi Mapag Bulan Suro selalu diikuti secara antusias oleh seluruh masyarakat Cijoho Landeuh. Untuk mensukseskan acara dimaksud tentunya diperlukan dukungan dari seluruh elemen masyarakat dan berbagai pihak dan kami sebagai panitia tentunya memohon dukungan dan partisipasi baik dalam bentuk pemikiran, gagasan, ide dan kreatifitas serta materi sehingga dalam implementasi pelaksanaannya dapat berjalan lancar sesuai dengan perencanaan.
Tema Kegiatan ini adalah: “Melalui Kegiatan Mapag Bulan Suro Kita Tumbuhkan Nilai Budaya yang Berbudi Luhur dan Berjiwa Sosial dengan meninggikan derajat kekeluargaan / Ukuwah Islamiyah dan semangat gotong royong”
Rangkaian kegiatan yang selalu dilaksanakan dalam agenda acara Mapag Bulan Suro oleh Masyarakat Cijoho Landeuh, antara Lain :
1. Pawai Obor dan Genjring
Kegiatan pawai obor dan genjring ini merupakan persembahan kolaborasi dari anakanak dan remaja Cijoho Landeuh dalam rangka turut serta memeriahkan agenda acara Mapag Bulan Suro. Pawai obor merupakan acara iring-iringan anak-anak dengan membawa obor mengelilingi kampung disertai dengan tepak Genjring yang dilakukan oleh para remaja/pemuda sebanyak 5 group dari 5 RT se-Cijoho
2. Pentas Seni Budaya Tradisional
Dalam agenda pentas seni budaya tradisional ini akan digelar acara ragam oleh Paguyuban Seni Budaya Tradisonal “Cijoho Landeuh”, antara lain :
a. Seni Pencak Silat
b. Rampak Genjring
c. Tarian Rudat
d. Kesenian Sholawatan
3. Mubur Suro.
Kegiatan mubur sura secara khusus dilaksanakan oleh masyarakat dari kalangan Ibu-ibu dari mulai pengumpulan beras, bumbu, kacang-kacangan, dan lain-lainnya dari masyarakat dilanjutkan dengan meracik bahan dan bumbu. Pembuatan bubur suro mulai dilaksanakan pukul 02.00 WIB dalam tungku dan wajan yang besar sampai bubur matang pada pagi hari.
Setelah bubur matang kemudian dibagikan kepada seluruh warga kampung dengan menggunakan piring atau daun yang dibentuk mangkuk. Bubur suro yang dihasilkan berwarna kuning penuh dengan campuran biji-bijian dan kelapa rasanya gurih karena semua bahan bercampur menjadi satu.
4. Gelar Acara Sholawatan,Tahlilan, Pengajian dan Do’a Bersama.
Kegiatan ini sejalan dengan nuansa religi dalam menyambut Tahun Baru Islam 1 Suro / Muharram dimana kegiatan ini dimaksudkan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah, SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya, ungkapan mahabah kepada junjungan Nabi Agung Muhammad, SAW dan memohon kepada Allah, SWT semoga kampung Cijoho Landeuh serta masyarakatnya senantiasa diberikan rahmat dan keberkahan serta diberikan perlindungan atau dijauhkan dari segala musibah dan bencana.
Acara dilaksanakan pada hari Jum`at (29/07/2022) pukul 20.00 WIB menyambut kedatangan Wakil Bupati Kuningan M. Ridho Suganda, SH., M.Si dengan lengser dari Padepokan Silat yang didampingi Camat Kuningan Didin Bahrudin, S.Sos., M.Si, Lurah Cijoho Eman Sulaeman, S.Sos, Sekretaris Lurah Cijoho dan Ketua RW. 002 Lingk. Manis Oom Som`i, SE.
Sambutan yang pertama Ketua RW. 002 Lingk. Manis Oom Som`i, SE ”acara ini dilaksanakan rutin setiap tahun demi menjaga dan melestarikan seni budaya bangsa khususnya di Lingk. Manis untuk mengingatkan generasi muda tentang pentingnya acara ini”
Sementara itu Lurah Cijoho Eman Sulaeman, S.Sos dalam sambutannya mengatakan, “acara Tahun Baru Islam selalu diperingati dari tingkat kelurahan sampai tingkat kabupaten dan dimana-mana sama, dengan peringatan ini kita perkuat ukhuwah Islamiyah demi mendorong generasi berikutnya”. Dan disambung oleh Ketua PPSI Kab. Kuningan KH. M. Ali Subhan dalam sambutannya menekankan pentingnya pencak silat karena bisa memberikan manfaat diantaranya memperkuat silaturahmi.
Eman memaparkan, bahwa tujuan dilaksanakannya Kegiatan Mapag Bulan Suro oleh masyarakat Cijoho Landeuh setiap datangnya bulan Suro / Muharam, yakni : 1. Untuk melestarikan tradisi peninggalan/warisan budaya terdahulu dalam rangka datangnya bulan suro atau muharram; 2. Untuk meningkatkan nilai-nilai kekeluargaan, persaudaraan, gotong royong ditengah masyarakat; 3. Sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah, SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya; 4. Memohon kepada Allah, SWT untuk keselamatan dan ketentraman dengan harapan agar tahun berikutnya lebih baik dari tahun yang sebelumnya dan 5. Untuk mendoakan dan mengenang jasa para sesepuh / Tokoh Masyarakat yang telah berjasa dalam membangun kampung Cijoho Landeuh.
Dalam sambutannya Wakil Bupati Kuningan M. Ridho Suganda, SH., M.Si ,”olah raga ataupun juga seni budaya berasal dari tanah sunda. Oleh karena itu pencak silat harus bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Saya sangat berharap atlit-atlit ataupun juga nanti seni budayawan yang bergerak di bidang silat bisa menjadikan Kab. Kuningan lebih dikenal lagi menjadi juara-jaura disemua kompetisi, disemua event baik di Wilayah maupun Provinsi insya Allah Internasional bisa menjadi juara”.(red)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.