Hot News
26 Oktober 2015

PRABUHI FILM MAKER: Belajar Memproduksi Film Ala Pramuka

Suarakuningan.com - Gerakan Kesukarelawanan Literasi ini diluncurkan secara resmi pada tanggal 19 Desember 2012 oleh Ketua Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Jawa Barat  Dede Yusuf Macan Effendi.

Digagas oleh  Atta Verin ; seorang penggiat literasi dan penerjemah novel yang tinggal di Bandung, aksi kesukarelawanan membaca ini meyakini kesetaraan HAK dalam mengakses informasi publik dan literasi untuk membangun kehidupan bermasyarakat yang lebih baik, produktif dan damai.  Kegiatan kesukarelawanan membaca diyakini PRABUHI dapat memberdaya (empowering) masyarakat.

PRABUHI  mendorong  setiap  pramuka  untuk  menjadi  Pramuka  yang  aktif  dalam  membangun masyarakatnya  (active  global  citizen )  khususnya  dalam  menciptakan  perubahan-perubahan  baik (creates  better  world)

Pada prakteknya, voluntir-voluntir  Prabuhi  usia remaja hingga dewasa muda ini membacakan buku ataupun artikel dari majalah dan surat kabar (yang sifatnya informatif dan atau menghibur) kepada anggota masyarakat di sekitarnya. Aksi ini adalah upaya menjadi jembatan bagi anggota masyarakat yang tidak memiliki akses kepada literasi atau sumber-sumber informasi tertulis.

Tidak  hanya  menempatkan  masyarakat  sebagai  penerima  manfaat  terbesar  (beneficiariesi), pramuka-pramuka  voluntir  Prabuhi  juga  mendapatkan  manfaat  aksi  kesukarelawanan  ini  dengan terasahnya  keterampilan  sosial  dan  komunikasi  interpersonal  selain  juga  mendapatkan pengembangan kapasitas individual mereka dalam bidang literasi.

Setelah  lebih  dari  2  tahun  berkegiatan,  Prabuhi  yang  awalnya  hanya  dilakukan  oleh  20  orang Prabuhis  Perintis  dari  Gugus  Depan  SMP  N  5  Sukabumi,  kini  beranggotakan  ribuan  voluntir  muda dari 19 Tim di Indonesia; dengan 19 kapten dan lebih dari 40 Leader: Sukabumi, Cianjur, Jakarta, Bogor, Banten, Medan, Bekasi, Bandung, Garut, Tasik, Kuningan, Cirebon, Pemalang, Pati, Malang, Jember, Banyuwangi, Bali, dan NTB.

Prabuhi  dan  kegiatan  kesukarelawanan  membaca-nya  kemudian  mendapatkan  perhatian  dari  Pramuka  Dunia  atau  WOSM  (World  Organization  of  Scout  Movement).

Sekretaris  Jendral  WOSM; Scott  Teare  bahkan  secara  spesifik  menyebutkan  founder  Prabuhi  Atta  Verin  sebagai  salah  satu Pramuka Penggerak Messengers of Peace.

Pada  September  2013,  WOSM  menganugerahkan  Messengers  of  Peace  Hero  Award  kepada  Atta Verin, karena PRABUHI dianggap telah dengan tepat mengejawantahkan upaya mewujudkan dunia yang lebih damai melalui aksi kesukarelawanan membaca. Dengan  motto  Widya  Pradana  Dharma  Kosala  yang  bermakna  “Memanfaatkan  dan menyebarluaskan  ilmu  pengetahuan  agar  menjadi  makhluk  yang  lebih  mulia  di  mata  Tuhan”.

Prabuhi  menjunjung  konsep  “Berbagi  Kegembiraan  dalam  Membaca  dan  Belajar  untuk Kemanusiaan, Kesetaraan dan Perdamaian.”

Berdasarkan konsep tersebut,  Prabuhi  kemudian tidak hanya menjalankan kegiatan utama berupa kesukarelaan membaca, tetapi juga aksi-aksi volunteering  lainnya untuk Bumi dan Negri ini. Prabuhi lalu  mengembangkan  berbagai  proyek  community  development  dalam  bidang  literasi,  salah satu diantaranya adalah Prabuhi Film Maker yang di-inisiasi oleh salah seorang aktivis Prabuhi Kuningan yaitu AR Affandi yang memang sejak tahun 2003 bergelut didunia tersebut.

Beberapa filmya yang digarap bersama sineas-sineas Kuningan berhasil meraih prestasi diantaranya adalah Mawar Terakhir masuk dalam nominasi film terbaik Festival Film Independen Indonesia, dan Sang Penyusun Api meraih penghargaan The Best Story dalam Scout Indie Movie Award yang diselenggarakan oleh Kwardir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Barat. 

Sedangkan film-film lainnya seperti Cinta Hanyalah Cinta, Sang Perawan dan Tunawisma, Kala Sandi Berkata, Cinta diakhir Seren Tahun, Arjuna Turun Kadunya menghiasi layar kaca TV Lokal seperti TVKu, Radar TV dan CiTV Cirebon.

Project Prabuhi Film Maker ini bertujuan agar para anggota pramuka di Kuningan bisa belajar secara langsung bagaimana memproduksi sebuah film dan menyampaikan pesan yang tersirat dari cerita yang ada dalam film tersebut melalui bahasa gambar. Selain belajar akting, para Pramuka dilibatkan secara langsung dalam proses pra, produksi dan pasca produksi. Mereka diberikan kebebasan untuk beraksi dan berkreasi, dari mulai membedah skenario, menentukan kostum, menyiapkan property, menentukan lokasi syuting dan lain-lain.

Dalam kurun waktu tahun 2013 - 2015 ini Prabuhi Film Maker sudah berhasil memproduksi tiga buah film yang berlatar kegiatan Pramuka yaitu Seikat Lidi Untuk Negeri, Amanah, Buhun dan Trikasdeka Phobia.

Film Buhun yang gagal meraih penghargaan di Indonesia Short Film Festival akhirnya bisa meraih pengharggan di event lain yaitu sebagai Film Terbaik dalam Festival Film Cirebon.

“ Penghargaan bukan menjadi tujuan utama project ini, yang paling penting adalah bagaimana anggota Pramuka bisa menumpahkan imajinasi yang mereka dapatkan dari mendengar, melihat dan merasakan apa yang terjadi disekitarnya untuk kemudian di konversi dalam bahasa gambar dan bisa dinikmati oleh masyarakat. Penghargaan adalah bonus untuk hasil kerja keras mereka “, demikian ungkap AR Affandi.

Bagi anggota Pramuka yang ingin mengadakan workshop tentang pembuatan film pendek atau menjalankan project ini di Gugus Depannya bisa menghubungi email:kuninganprabuhi@gmail.com atau bisa langsung chat melalui inbox Facebook AR Affandi ***(Raff)
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 comments:

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.

Item Reviewed: PRABUHI FILM MAKER: Belajar Memproduksi Film Ala Pramuka Rating: 5 Reviewed By: SuaraKuningan