Hot News
26 Mei 2017

Baru 50% Guru Dilatih, Diseminasi Jadi Komitmen Bupati


Koordinator USAID PRIORITAS Jawa Barat Erna Irnawati sampaikan
penghargaan USAID kepada Bupati Kuningan atas komitmennya mendukung
keberhasilan program
suarakuningan.com – Program USAID PRIORITAS telah berfokus di Kuningan pada 24 sekolah mitra dengan melatih seluruh guru, kepala sekolah, dan komite sekolahnya yang mencapai 307 orang. Pemerintah daerah Kuningan sendiri telah berinisiatif melakukan diseminasi program ke 697 sekolah non mitra dan melatih sebagian gurunya berjumlah 5.596 orang. 

Kini tersisa 206 sekolah yang sama sekali belum tersentuh, namun jumlah guru yang belum terlatih mencapai 6.097 orang, lebih dari separuh jumlah guru jenjang SD/MI dan SMP/MTs di Kabupaten Kuningan, karena belum semua guru di 697 sekolah diseminasi itu mengikuti pelatihan. Untuk menjangkau separuh jumlah guru itu, diseminasi program USAID PRIORITAS ke depan menjadi komitmen pemerintah daerah Kuningan.

Koordinator USAID PRIORITAS Jawa Barat Erna Irnawati, Kepala Dinas Pendidikan
& Kebudayaan, DR. Dian Rahmat Yanuar (kanan), dan Kepala Kantor Kemenag,
Mujayin (tengah) berfoto bersama usai saling tukar piagam penghargaan dan cindera mata
Demikian terungkap pada penutupan program USAID PRIORITAS tingkat Kabupaten Kuningan Pendopo Bupati, Kamis (25/5). Pertemuan dihadiri oleh perwakilan DPRD, Bappeda, BKSDM, SKPD, Dinas Pendidikan, Kantor Kemenag, PGRI, Dewan Pendidikan, pengawas sekolah/madrasah, kepala sekolah, fasilitator daerah (fasda), dan guru. 

Acara penutupan program diisi dengan laporan singkat implementasi program, simulasi praktik pembelajaran yang baik, testimoni kepala sekolah, dan pernyataan komitmen pemerintah daerah untuk melanjutkan dan mengembangkan program.

Bupati Acep Purnama mengaku sangat terkesan dengan kiprah dan kerjasama USAID dengan segenap pemangku kepentingan pendidikan Kabupaten Kuningan. Sambil mengapresiasi dan berucap terima kasih, Bupati meminta segenap pemangku kepentingan untuk berkomitmen mempertahankan, melanjutkan, dan mengembangkan program USAID PRIORITAS di Kuningan selepas program berakhir. 

“Ibarat lirik lagu Pileuleuyan, ‘Paturay patepang deui,’ kita buat seolah-olah program USAID ini hanya berakhir untuk dimulai lagi. Caranya, semua kita harus berkomitmen untuk melanjutkan program yang sangat baik ini,” tutur Bupati.

Bupati Acep juga menyatakan komitmennya untuk mendukung keberlanjutan program USAID PRIORITAS dari sisi kebijakan. “Saya bertanggung jawab untuk mengawal keberlanjutan praktik-praktik yang baik hasil program USAID PRIORITAS dengan menyusun kebijakan yang bisa menjamin ketersediaan anggaran yang diperlukan dan mendukung dedikasi para fasilitator daerah untuk terus berkiprah,” tegas Acep. 

Bupati yakin, sinergi yang solid antara DPRD, Bappeda, Disdik, Kemenag, dan semua lembaga terkait dapat memungkinkan keberhasilan Kuningan dalam mendiseminasikan program USAID PRIORITAS.  

Koordinator USAID PRIORITAS Jawa Barat Erna Irnawati mengatakan, USAID PRIORITAS telah melatih 38 orang fasilitator daerah (fasda) yang telah teruji dedikasi dan profesionalismenya dalam mengimplementasikan program. 

“Para fasda ini merupakan warisan kami yang bisa difungsikan secara maksimal oleh pemerintah daerah untuk mempertahankan, melanjutkan, dan mengembangkan program,” tuturnya. 

Erna juga menyebut 24 sekolah mitra USAID PRIORITAS  bisa memainkan peran sebagai Sekolah Praktik Baik yang bisa menjadi contoh dan rujukan studi banding bagi sekolah-sekolah non mitra.

Erna Irnawati mengapresiasi pemerintah daerah Kuningan yang telah berupaya menambah fasda baru dengan melakukan training of trainers (TOT) terhadap 200 orang guru SD/SMP dan 60 orang guru MTs. 

Menurutnya, ini merupakan bukti komitmen pemerintah Kuningan untuk menjaga sustainabilitas program dan mendiseminasikannya untuk menjangkau lebih banyak guru. Selanjutnya Erna berpesan, komitmen keberlanjutan program USAID PRIORITAS hendaknya tertuang dalam sistem perencanaan daerah (Renstra dan Renja). 

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dian Rahmat Yanuar mengatakan, salah satu poin penting program USAID PRIORITAS adalah mencetak guru inspiratif, sosok guru yang bukan saja mampu mentransfer ilmu pengetahuan melainkan juga mampu memberikan inspirasi bagi kreatifitas dan kinerja siswa. 

“Kuncinya adalah inovasi. USAID telah mendorong para guru untuk mampu melakukan berbagai inovasi pembelajaran dan para kepala sekolah melakukan inovasi manajemen,” papar Dian. Menurut Dian, sekolah mitra dan para fasda yang sangat inspiratif itu bisa menjadi semacam benchmark bagi sekolah-sekolah lain. “Kami akan menyebarluaskan segala inovasi yang telah berkembang di kalangan guru sekolah mitra dan fasda itu ke semua sekolah di Kuningan,” tekad Dian.

Kepala SMPN 2 Garawangi Dedi Parisa Heriandi menggambarkan perubahan yang terjadi di sekolah dan kemajuan yang dialami sekolah. Guru, kepala sekolah, dan komite sekolah telah menunjukkan perubahan penting dalam proses pendidikan di tingkat sekolah seiring dengan bergulirnya program USAID PRIORITAS sejak empat tahun lalu. 

Proses pembelajaran berjalan secara praktis, aktif, kontekstual, dan memadukan proses belajar sains dan matematika dengan peningkatan literasi siswa. Sekolah dikelola dengan manajemen berbasis sekolah yang partisipatif, transparan, dan beorientasi untuk menyokong kualitas pembelajaran. Budaya membaca di tingkat sekolah pun tumbuh dengan baik atas arahan program budaya baca dan bantuan koleksi bahan bacaan dari USAID. (DS/USAID/Rilis/Red)
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 comments:

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.

Item Reviewed: Baru 50% Guru Dilatih, Diseminasi Jadi Komitmen Bupati Rating: 5 Reviewed By: SuaraKuningan