Hot News
29 April 2018

Sya'ban Momentum Pertaubatan


Alqamah adalah sosok pemuda gagah dan ahli ibadah. Dia mendapat mushibah jatuh sakit yang cukup parah. Namun ketika dibimbing untuk membaca "Laa ilaaha illallah", Alqamah  sama sekali tidak dapat mengucapkannya.

Para sahabat gelisah dan segera melapor kepada Rasulullah. Kemudian Nabi SAW menanyakan apakah Kedua orang tua Alqamah masih ada. Lalu diceritakan oleh para sahabat bahwa Alqamah masih punya ibu, sedangkan bapaknya telah lama wafat.. sekarang dia tinggal bersama anak istrinya.
Sabda Nabi SAW, "Ibunya yang jadi penghalang dia tidak dapat ucapkan kalimah thayyibah, coba temui ibunya dan bawalah kesini".

Para sahabat membawa ibunya kehadapan Rasulullah.
"Wahai ibu dari Alqamah, bagaimana tentang anakmu ?". Ibunya menyampaikan bahwa Alqamah selalu puasa sunnah.....rajin ibadah dan ahli bersidekah, tapi saya pernah sakit hati dan  marah karena dia suka lebih mementingkan istrinya daripada saya ".
Mendengar itu, Nabi SAW memerintahkan Bilal Bin Rabah.." Ya Bilal.. cari dan kumpulkan kayu bakar, kita bakar Alqamah disini !". 

Betapa kagetnya si ibu ketika Nabi SAW akan membakar anak kandungnya.
"Ya Rasulullah, apakah Engkau tega membakar anakku di hadapanku ?"
Nabi menjawab..." ini akan meringankan beban Alqamah untuk diterima disisi Allah SWT , kecuali ibu merelakannya... ibu mau memaafkannya !". Kemudian si ibu berteriak..." Aku bersaksi dihadapan Allah dan Rasulnya juga hadirin disini...bahwa aku memaafkan anakku !".
Nabi terdiam dan langsung memerintahkan Bilal untuk melihat ke rumah Alqamah...dari pintu masuk terdengar Alqamah  sedang mengucapkan 'LAA ILAAHA ILLALLAH'...setelah itu Alqamah meninggal dunia.
Akhirnya Nabi SAW dan para sahabat ikut menshalatkan dan menguburkannya. 

Selesai penguburan, Rasulullah berdiri di tepi kuburan AlQamah... "Wahai para sahabat Muhajirin dan Anshar, barangsiapa yang lebih mementingkan istrinya daripada ibunya.....maka Allah akan melaknat dan tidak akan diterima amalan shalat serta taubatnya !"

Sungguh kishah ini sebagai pembelajaran bagi semua kita. Hikmah terdalam antara lain, kita wajib bersegera taubat atas kemungkinan perilaku buruk kita kepada orang tua terlebih bagi ibu. Oleh sebab itu kadikan bulan Sya'ban sebagai momentum untuk melakukan pertaubatan atas segala ketidak baikan kita, karena bulan Sya'ban  adalah bulan catatan amal kita dalam hidup dan kehidupan kita.

Salam SALUYU !
H. Yusron Kholid
Kep.Kan.Kemenag Kuningan.
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 comments:

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.

Item Reviewed: Sya'ban Momentum Pertaubatan Rating: 5 Reviewed By: SuaraKuningan