Hot News
28 Mei 2018

Mengendalikan Amarah


Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh hikmah dan magfiroh bagi orang yang beriman kepada Allah SWT, tak hanya  itu bulan ini pun kita ditempa, dilatih, dibiasakan dan diuji dalam meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
Salahsatu ujian di bulan puasa selain menahan haus dan lapar adalah mengendalikan amarah, jika tida bisa mengendalikannya maka puasa kita tentunya akan rusak dan batal, sehingga orang yang tidak dapat mengendalikan hawa nafsu amarah maka tergolong orang yang merugi (naudzubillah).

"Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang lain mengerjakan yang makruf serta berpalinglah dari orang-orang bodoh." (QS. Al-A'raf(7):1999)
     Suatu waktu, seorang sahabat datang menghadap Rasulullah SAW untuk meminta nasihat sebagai pegangan hidup. Beliau bersabda, "jangan marah!" Hal ini diulangi sampai tigakali. (HR.Bukhari).
     Amarah merupakan salahsatu bentuk emosi yang fitrah pada manusia. Ia timbul akibat dari luapan hati atas sesuatu yang tidak berkenan atau terhalang keingininan. Kadar berat atau ringan amarah sendiri sangat tergantung pada seberapa besar motivasi yang dihalangi dan seberapa penting kebutuhan tersebut dipenuhi. Tapi, kadang ada juga orang tertentu yang mudah terbakar amarahnya oleh sesuatu yang terbilang remeh temeh sehingga dapat merugikan dirisendiri dan oranglain.
    Seperti hasil penelitian yang dilakukan Harvard Medical School menunjukan orang yang mudah marah dan yang berlebihan akan berpeluang tigakali lebih besar akan terkena penyakit jantung. Hal ini dikarenakan akan menekan tingginya  kerja jantung, produksi hormon adrenalin yang berlebihan, dan lainnya. Maka orang yang marah urat leher menegang, bola mata liar, wajah memerah, dan lainnya. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, "Ingatlah, sesungguhnya marah itu bara api yang terdapat dalam hati anak adam. Tidaklah kalian lihat warna merah kedia matanya dan urat-urat lehernya mengembang (ketika ia marah)?" (HR. Tirmidzi).
Ada amarah yang baik dibenarkan agama, yaitu amarah yang ditujukan untuk meluruskan kekeliruan dan mencegah kemungkarannya.
      Orang yang mudah tersulut amarahnya, pertanda jiwanya kurang berkarakter dan jauh dari rahmat. Jadilah orang pemaaf dan tak mudah marah oleh perkara dunia, pertanda kematangan pribadi, berkarakter, cerdas emosional dan sprit tual serta jiwa yang dirahmati Allah SWT.
Cara meredam amarah menurut Rasulullah SAW, yaitu :
1. Membaca ta'awudz ketika ada tanda-tanda amarah mulai timbul.
Kalimat ini ditujukan untuk mengingatkan diri, bahwa marah akan membuat hati dikuasai kegelapan dan keburukan, apabila seperti itu kontrol diri menjadi lemah dan lebih mudah terdorong berbuat kasar dan kekerasaan.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, "Dua orang lelaki saling mencela dihadapan Nabi. Salah seorang dari mereka kemudian marah dan mukanya memerah lalu pergi menjauh. Nabi kemudian melihat kepadanya dan bersabda, 'Aku mengetahui sebuah kalimat yang kalau diucapkan maka kemarahannya akan hilang, yaitu A'udzubillahi minasy syaithanirrajiim (Aku berlindung kepada Allah dari gangguan setan yang terkutuk),' " (HR. Bukhari).
2. Mengistirahatkan atau melakukan sesuatu yang mengendurkan urat saraf tubuh supaya lebih rileks, bilakemarahan masih belum hilang, maka menbaringkan btubuh.
Sabda Rasulullah SAW, "Apabila diantara kalian marah dalam keadaan berdiri, maka hendaklah dia duduk! Jika rasa marah itu hilang darinya,(maka hal itu sudah cukup). Namun bila masih belum mereda juga, hendaklah ia berbaring." (HR. Abu Daud).

3. Mengambil air wudhu, yang lebih utama diteruskan dengan shalat sunnah dua rakaat.  Karena air wudhu akan menurunkan tekanan tubuh ketika marah. Dan membuat tubuh kita lebih rileks dan tenang.
Kemampuan mengendalikan amarah, akan membuat siapa pun disenangi dan dicintai oleh orang-orang disekitarnya, seperti Nabi SAW yang dicintai dan disenangi oleh keluarga dan para sahabatnya bahkan hingga kini. Wa Allahu a'lam.
oleh: Enda Suhenda S.Pd.I
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 comments:

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.

Item Reviewed: Mengendalikan Amarah Rating: 5 Reviewed By: SuaraKuningan