Hot News
5 Juli 2021

Beginilah Ungkapan Rasa Syukur Suku Baduy Kepada Pemerintah

oleh Mabrur Abdurrahman 


Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam Suku, Ras, Agama dan Budaya. Masing-masing suku memiliki keragaman budaya yang berbeda-beda. 

Sebagaimana kita ketahui bahwa kekayaan negara indonesia tidak hanya terletak pada sumber daya alamnya saja, tetapi juga kaya akan keanekaragaman budaya dan tradisi masyarakat. Artinya Indonesia memiliki berbagai macam kebudayaan dan tradisi peninggalan leluhur yang sampai saat ini masih melekat dan dijaga kuat oleh masyarakat sekitar sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur. 

Pengertian kebudayaan, dalam bahasa Indonesia kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal. Kata kebudayaan dalam bahasa inggris diterjemhkan dengan istilah culture. Dalam bahasa Belanda di sebut cultuur. Kedua bahasa ini di ambil dari bahasa latin colore yang berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan, dan mengembangkan tanah. 

Dengan demikian culture atau cultuur diartikan sebagai segala kegiatan manusia untuk mengolah dan mengubah alam. ada pula yang berpendapat bahwa kata budaya dari budi daya yang berarti daya dari budi, yaitu berupa cipta, karsa, dan rasa. 

Bukti-bukti kekayaan sejarah kebudayaan Indonesia dapat dilihat pada beberapa penemuan benda atau artefak bersejarah yang berumur ratusan bahkan ribuan tahun, dan dipercaya oleh masyarakat sekitar sebagai warisan leluhur yang harus dijaga dan dilestarikan sebagaimana mestinya dengan tidak melanggar aturan pemerintah. 

Selain benda-benda bersejarah, para leluhur juga mewarisi tradisi adat atau kebiasaan jaman dahulu dari yang unik sampai ada yang terkesan mengerikan. 

Diantaranya yaitu: 1. Debus, Banten. 2. Ma’nene Tana, Toraja 3. Iki palek, Papua Barat 4. Kerik gigi, Sumatra Barat 5. Tradisi Seba, Jawa barat. 

Diantara berbagai tradisi adat atau kebiasaan jaman dahulu tersebut. Salah satu Tradisi yang unik yaitu Tradisi Seba, Tradisi yang berasal dari Suku Baduy yang ada di Jawa barat ini memiliki nilai-nilai adat, petuah, nasihat dan amanat.

Tradisi Seba Baduy 

Urang Kanekes atau orang Baduy merupakan salah satu suku di Indonesia yang menutup diri dari dunia luar. Bahkan, kelompok etnis dari masyarakat adat suku Banten ini mempunyai keyakinan terhadap tabu untuk didokumentasikan, terlebih masyarakat yang tinggal di wilayah Baduy Dalam. Secara penampilan, suku Baduy dalam memakai baju dan ikat kepala serba putih. Sedangkan, suku Baduy luar memakai pakaian hitam dan ikat kepala berwarna biru. 

Meskipun Suku Baduy Dalam ini menutup diri dari dunia luar, namun ada satu masa dimana seluruh masyarakat Baduy Dalam maupun Baduy Luar ini berbondongbondong keluar dari wilayahnya dan menunjukan pada dunia, yaitu pada saat melaksanakan Tradisi Seba. 

Tradisi Seba Baduy merupakan sebuah tradisi tahunan masyarakat Baduy sebagai wujud ungkapan rasa syukur terhadap Bapak-Bapak Gede. Bapak gede yang dimaksud disini adalah Bupati dan kepala pemerintah daerah. 

Tradisi Seba baduy merupakan Tradisi peninggalan leluhur yang harus dilaksanakan pada saat musim panen atau satu tahun sekali. Tradisi ini sudah berlangsung selama ratusan tahun sejak zaman Kesultanan Banten di Kabupaten Serang. 

Sebagaimana sesuai dengan kata “Seba” dalam bahasa Baduy yang berarti seserahan, Tradisi Seba Baduy yakni Tradisi seserahan hasil bumi serta melaporkan berbagai kejadian yang telah berlangsung selama satu tahun terakhir di Suku Baduy kepada Ibu gede dan Bapak gede atau pemerintah setempat yang biasa disebut dengan upeti pada kerajaan. 

Itu semua merupakan ungkapan rasa syukur masyarakat Baduy Luar dan Baduy Dalam karena telah mendapatkan hasil panen yang melimpah. Kegiatan Seba ini dilakukan tanpa paksaan dari pihak manapun. Masyarakat Baduy berbondong-bondong membawa hasil taninya kepada pemerintah. 

Sejak dahulu masyarakat Baduy memang selalu berpegang teguh pada seluruh ketentuan maupun aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh Pu’un (Kepala adat). Patuhnya mereka kepada aturan tersebut menjadi pegangan mutlak untuk menjalani kehidupan bersama. 

Pelaksanaan Tradisi Seba Baduy ini tidak hanya memberikan seserahan hasil tani atau hasil bumi, terjadi pula dialog budaya antara Baduy dalam, Baduy Luar dengan para Bapak Gede atau Pejabat Daerah. 

Pada saat dialog inilah Masyarakat atau Suku Baduy menitipkan pesan kepada Pemerintah untuk tetap menjaga kelestarian alam, hutan dan lingkungan. Karena masyarakat Baduy sangat percaya bahwa kelestarian alam yang terjaga dapat menjauhkan dari bencana.


Baca Juga: 

Incu Putu Cisanggarung Tundagan Ngawor ka Muara Losari


  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 comments:

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.

Item Reviewed: Beginilah Ungkapan Rasa Syukur Suku Baduy Kepada Pemerintah Rating: 5 Reviewed By: SuaraKuningan