Hot News
12 November 2021

Tadarus Sejarah, “Bukan Tentang Paling Benar, Tapi Belajar dari Sejarah”


suarakuningan.com - "Kehidupan yang mengalami perbedaan kondisi dalam ruang dan waktu, dimana pada saat berada di ruang dan waktu satu mereka berbeda dengan kondisi pada saat berada di ruang lain atau waktu lain atau ruang dan waktu lain & segalanya bersambung dan berhubungan mulai dari masa lalu, masa sekarang dan masa depan.....". rangkuman esensi tadarus sejarah oleh Nana Latif (Maulana Latif El-Kautsar) selaku penggagas acara yang berbentuk sharing dan diskusi sejarah ini menjadi kerangka pembahasan.

Hal tersebut disampaikannya saat Tadarus Sejarah yang kali ini diadakan di Galeri Kopi Kuningan. Hadir dalam bincang santai tersebut, Rokhim, Nabil peserta rutin tadarus sejarah, lalu  Kasi Tradisi Seni Sejarah Dikbud Kabupaten Kuningan Rio Anto Permana, Pangeran Kuda Putih, Pangeran Hamzya, serta Kang Budi juga Ben Bagja.

Agenda Tadarus Sejarah yang dijadwalkan sebulan sekali dan memilih tempat berpindah-pindah diadakan sebagai upaya menambah pengetahuan dan wawasan sejarah di Indonesia.

Dalam suasana Maulid Nabi Muhammad SAW, kajian mengarah kepada jejak Islam di Kuningan, Cirebon dan Ciamis semasa sebelum datangnya para wali sanga. Lalu pembahasan jejak aliran keislaman Tarekat Syattariyah yang merupakan aliran tarekat yang dinisbahkan kepada tokoh yang memopulerkan dan berjasa mengembangkannya, Abdullah asy-Syattar.

Tarekat Syatariyah di Cirebon berkembang pesat melalui Para Bangsawan Keraton dilingkungan keraton. Para bangsawan ini kemudian meninggalkan keraton dan mendirikan pesantren-pesantren di sekitar wilayah Cirebon.

Kasi Tradisi Seni Sejarah, Rio Anto Permana menyampaikan betapa luasnya sejarah masa lalu keislaman di Kuningan. Dirinya berharap dari sejarah kita belajar untuk dapat menjadi pribadi yang lebih baik. “membayangkan betapa beratnya para leluhur untuk mempertahankan dan mengembangkan kebudayaan serta pedoman agama dengan berbagai kondisi dan keadaan yang – saya bayangkan – betapa sulit saat itu. Dengan berbagai kemudahan dan dukungan modernisasi hari ini, kita berharap dapat melanjutkan perjuangan para leluhur dalam menjaga warisan berupa semangat dan jiwa yang luhur,” ujarnya.(red)


  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 comments:

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.

Item Reviewed: Tadarus Sejarah, “Bukan Tentang Paling Benar, Tapi Belajar dari Sejarah” Rating: 5 Reviewed By: SuaraKuningan