Hot News
17 April 2022

Terbatasnya Literasi Sejarah, Karena Nihilnya Anggaran Riset



suarakuningan.com - Momentum Ramadhan menjadi salah satu cara meningkatkan ghiroh diskusi, salah satunya adalah dilakukan oleh Kuningan Institute dengan melakukan kegiatan Kajian Ramadhan. Tema yang diambil dalam kesempatan ini yaitu Jejak Peradaban di Kaki Ciremai. Digelar di Gedung Kesenian Raksawacana Kuningan pada Minggu (17/04). Hadir dalam kegiatan yakni Penggiat-Penggiat sejarah dan Organisasi Kepemudaan seperti KNPI, HMI, GMNI, IMK, IMM. 

Narasumber dalam Kajian Ramadhan ini yakni Ilham Ramdhani, M.IKom sebagai Peneliti Senior Kuningan Institute, Rana Suparman, S.Sos (Ketua Paguyuban Pasundan Kuningan) dan Drs. Dodo Suwondo, M.Si (Budayawan).

Dodo Suwondo dalam pemantik diskusi menyampaikan terkait Peradaban dan Kebudayaan Kuningan yang kaya dan luar biasa dibuktikan dengan peninggalan-peninggalan arkeologisnya.

"Kuningan itu mempunyai akar sejarah dan peradaban yang kuat. Hal ini dapat dilihat dari beberapa peninggalan yang masih ada seperti Situs Purbakala Cipari, Situs Sagarahyang, Situs Cibuntu. Selain itu juga situs-situs lainnya. Sehingga itu menandakan bahwa Kuningan sejak dulu punya peradaban yang kuat," ujar Abah Dodo

Selain itu Abah Dodo menambahkan tentang Nilai-Nilai Filosofis dan Falsafah Leluhur Kuningan.

"Leluhur Kuningan punya nilai falsafah yang seharusnya dapat dilestarikan sampai sekarang. Nilai Falsafah tersebut adalah konsep silih asah yang memiliki arti saling mencerdaskan, silih asuh yang memiliki arti saling membimbing, silih asih yang memiliki arti saling menyayangi. Nilai-nilai Falsafah tersebut harus disemaikan ke kalangan generasi Muda" Tambah Abah Dodo

 Rana Suparman mengawali pemaparannya terkait nama Kuningan yang sudah ada di dalam salah satu naskah Kuno di Indonesia.

"Nama Kuningan sudah terekam dalam Naskah Kuno Bujangga Manik yang mengatakan bahwa ketika ia Melakukan Perjalanan dari Pulau Jawa sampai Ke Bali, Ia sempat singgah terlebih dahulu di salah satu wilayah yang bernama Kuningan, Sehingga sejak saat itu nama Kuningan sudah ada. Oleh karena itu saya melihat Kuningan punya sejarah yang panjang," ujar Rana yang juga merupakan Ketua Paguyuban Pasundan

Ilham Ramdhani menyampaikan terkait harus adanya kajian-kajian riset yang menggali dan mengkaji jejak-jejak peradaban Kuningan. 

"Selama ini saya melihat Kuningan sangat minim sekali akan kajian-kajian atau riset-riset yang mengkaji terkait tentang Peradaban di Kuningan. Padahal kita tau bahwa tadi disampaikan oleh kedua pemateri bahwa Kuningan itu tua dan punya jejak peradaban yang luar biiasa. Sehingga kami berharap Kuningan seharusnya untuk konsen mslekukan  bidang kajian dan penelitian khusunya di bidang Sejarah dan Peninggalan Peradaban yang ada" Ungkap Ilham yang merupakan Peneliti Senior KI

Di akhir acara ada beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan langkah apa yang harus di lakukan. Oleh generasi milenial, nilai-nilai Kuningan dan beberapa respon terkait kajian-kajian sejarah yang selama ini ada di Kuningan.(red)


  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 comments:

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.

Item Reviewed: Terbatasnya Literasi Sejarah, Karena Nihilnya Anggaran Riset Rating: 5 Reviewed By: SuaraKuningan