Hot News
11 Agustus 2022

Cuaca Tak Mendukung, DBD pun Datang

 


Oleh Citra Salsabila

(Pegiat Literasi)


Musim kemarau memang sudah tiba di beberapa daerah. Tetapi juga ada beberapa daerah sedang musim penghujan. Perbedaan wilayah dan letak geografisnya tentu mempengaruhinya. Seperti di daerah Kuningan, Jawa Barat, sebagian wilayahnya sedang mengalami adanya angin besar dan panas yang terik. 


Sepanjang teriknya matahari, terkadang turun hujan secara tiba-tiba. Ini biasa dikatakan musim pancaroba. Dimana musim yang tak menentu bisa mengakibatkan berbagi penyakit berdatangan, seperti batuk, pilek, demam, atau bahkan demam berdarah. 


Seperti yang terjadi di Kabupaten Kuningan, Jabar kini tengah dilanda sakit demam berdarah yang disebabkan virus dengue. Menurut Bupati Kuningan H Acep Purnama SH MH mengaku terkejut dengan tingginya kasus penyakit DBD yang mencapai 900 kasus lebih selama semester pertama 2022 (per Januari-Juni). Dimana 6 orang diantaranya dinyatakan meninggal dunia. (Radarkuningan, 09/08/2022). 


Oleh karena itu pihaknya mengintruksikan kepada Dinas Kesehatan untuk menindaklanjuti dan mengkaji penyebabnya. Agar tidak semakin banyak. Walaupun kasusnya begitu tinggi, tetapi belum bisa dinyatakan sebagai KLB (Kejadian Luar Biasa).


Antisipasi pun dilakukan pemerintah dengan melakukan cara edukasi, yaitu mensosialisasi tentang pola hidup sehat, Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J); mengadakan fogging atau pengasapan; dan menjaga kebersihan lingkungan dengan cara 3M, yakni, mengubur, menutup, dan menguras air bak agar nyamuk tidak bersarang. (Jabarnews.id, 03/08/2022). 


Utamakan Kebersihan Lingkungan

Pemerintah harus terus mengedukasi masyarakat akan bahayanya penyakit DBD. Bekerja sama dengan Dinas Kesehatan, yang akan dibantu perangkat desa untuk mengedukasi akan kebersihan lingkungan. Karena penyebab penyakit DBD, tak lain adanya nyamul Aedes Agypti. 


Menurut Deny, seorang Ahli Kesehatan menyatakan bahwa vektor DBD biasa bersarang di kaleng-kaleng bekas, gelas plastik, dan pot-pot terbuka yang menghadap ke atas. Semuanya berpotensi menimbulkan genangan air yang jadi tempat berkembangbiaknya nyamuk. Dan cara untuk menguranginya itu bukan hanya dengan fogging (pengasapan), tetapi dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Ini akan lebih efektif dan efisien. (Healthcare.com, 30/06/2022). 


Sebenarnya ciri-ciri nyamuk Aedes Agypti sudah diketahui banyak masyarakat. Hanya saja, masih banyak yang kurang memperhatikan. Dianggapnya biasa saja, namun berujung kematian. Walhasil, penting sekali mengetahui dimana tempat berkembang biaknya nyamuk tersebut. Sebut saja di genangan air yang bersih (seperti bak mandi, talang air, atau vas bunga); berada pada tempat yang kurang penerangan cahaya (seperti belakang pintu, bawah kasuh, belakang lemari). 


Selain itu, harus diketahui bahwa penyakit demam berdarah terbagi menjadi 2 jenis. Pertama, demam berdarah dengue (Dengue Hemorrhagic Fever) yang membuat kebocoran pembuluh darah. Kedua, demam dengue (Dengue Fever) yang tidak membuat pembuluh darah bocor. Perbedaan ini diketahui dari hasil laboratorium. Sehingga perlu hati-hati jika ada anak-anak ataupun dewasa yang sudah demam tinggi lebih dari 3 hari tanpa ada gejala yang menyertai; bintik-bintik ruam merah di bagian tubuh, terutama dilekukan; atau merasakan nyeri otot. Maka, segera mungkin dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat. 


Kasus DBD tentu memerlukan peran pemerintah secara langsung. Turun ke lapangan untuk mengecek langsung bagaimana masyarakatnya dalam mengantisipasi penyebaran nyamuk DBD. Agar bisa langsung mengedukasi dan memberikan contoh untuk menjaga sanitasi lingkungan.


Pandangan Islam 

Islam memandang bahwa suatu penyakit datangnya dari Allah Swt. dan pasti ada obatnya. Maka, sikap pertama yang harus diambil oleh seorang Muslim adalah ridha dengan (qadha) keputusan Allah Swt. Kedua, harus berusaha untuk mengatasinya. Yaitu dengan memperhatikan dua hal, yaitu kaidah syariah dan kaidah kausalitas (kaidah saintifik). 


Sehingga peran Negara sebagai penguasa perlu dijalankan, karena itu berhubungan dengan kebutuhan primer masyarakat, yaitu persoalan kesehatan. Sebab, diantara maqashid asy-syari’ah (tujuan syariah) adalah hifzh an-nafs, yakni menjaga jiwa. Islam mengajarkan bahwa nyawa manusia harus dinomorsatukan. Tidak dibiarkan meninggal begitu saja tanpa ada perawatan yang maksimal. 


Oleh karena itu, Negara wajib memperkuat dan meningkatkan sistem kesehatan, seperti fasilitas, obatan-obatan, sumber daya manusia. Tidak diperbolehkan adanya malpraktik dan pembiayaan yang mahal. Semuanya wajib dikontrol langsung oleh Negara.  Dan menggratiskan setiap pengobatannya. 


Kesehatan adalah kebutuhan pokok masyarakat yang harus disediakan oleh negara dengan kualitas yang setinggi-tingginya, sesuai dengan perkembangan sains dan teknologi pada zamannya. Wallahu'alam bishshawab.


  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 comments:

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.

Item Reviewed: Cuaca Tak Mendukung, DBD pun Datang Rating: 5 Reviewed By: SuaraKuningan