Hot News
21 Februari 2023

Puisi: Kartu Hati Bukan Kartu Mati


Vera Verawati



 


            Bidak bergerak berhadapan dengan raja, sedang patih masih berdiri gagah di samping anak-anak pion yang mulai tajam mengawasi. Hitam dan putih seperti atas dan bawah, bukan pilihan tapi takdir yang telah diguratkan.


            Berapa ruas tulang belulang di tubuhmu, lurus dengan lengkungan hingga darah mampu bergerak dengan indah menuju jantung. Sematkan satu nama di hati dengan segala racau diri yang tak luput dari kekurangan yang enggan diakui.


            Perlahan waktu memupuk apa yang semestinya tumbuh, subur jika perhatian yang sesungguhnya perhatian sampai dalam tindakan nyata. Bukan waktunya bicara dengan majas metafora ataupun bahasa isyarat tubuh.


            Coba perhatikan pada setumpuk kartu di tangan, mana yang kau geser? Jangan keluarkan As tunggu setelah hati terakhir yang kau yakini milikmu sesungguhnya. Mari saling simpan rapat, aroma tak sedap jangan biarkan menguar hingga baunya menggila.


            Aku dan orang-orang masih menyusuri jalanan. Kadang malam masih bergelayut manja pada lengan dini hari. Tapi panggilan jiwa untuk bercengrama dengan hangat sajadah dan bertasbih rindu pada Sang Rasul. Memperingatkan raga lemah, menguatkan langkah yang nyaris patah.


            Masih ada sejumput impian yang belum terselesaikan. Jangan gerai sanggul jika belum kau pastikan hitam dan putih menujukan hidup lama yang kau arungi sendiri. Tetaplah tudung dengan santunmu, karena rasa dan cinta bukan untuk dieja kata-kata.


            Merapatlah pada dada yang tak pernah menyerah, walau diakuinya tak mudah untuk diam-diam menepis jernih netra ketika tak berdaya. Tak ada kartu hati untuk jiwa-jiwa yang terkurung kepura-puraan, hanya kartu mati bagi jiwa yang tak mendua pada janji matahari pagi.


Kuningan, 210223

  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 comments:

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.

Item Reviewed: Puisi: Kartu Hati Bukan Kartu Mati Rating: 5 Reviewed By: SuaraKuningan