Hot News
18 Februari 2023

Puisi: keberadaan



aku bertanya tentang hidup, yang kau sandang

dan yang melekat padaku kenapa berbeda.

maka ia menyanyikan bidal dan tetap sambil menari.

"hidup sama melekat pada diri, hanya engkau 

mengalami mati menuju cinta. sedang aku

adalah cinta itu sendiri. tak perlu mati untuk ada.

cinta itu keberadaan dan sangat cekatan

bergerak cepat tak tersentuh kematian. berkarya

tanpa henti."


eksistensi mu jangan sembarang kau taruh. 

tempelkan jangan pada yang musnah. kekekalan

hanya pada cinta yang tak tercemburukan. abadi

di dalam hasrat mencari. terus saja dada dan kepala

ku liarkan dalam mengenal tanda cinta.

pada hamba dan raja, pada nyata dan ghoib nya

sampai pada ia saja yang menjawabnya.

pertanyaan ku bagai cambuk atas hasratku. 

bagai kegelapan di awang-awang, namun 

selalu saja ada bintang yang memantulkan cinta.

menuangkan bidal dalam hatiku :


" jika pertemuan tak memercik api, apalah guna.

keluhan dan derita lebih berharga daripadanya.

dan pencarian yang dimudahkan selalu tak kan 

sampai tujuan."


keberadaan harus dikenalkan, harus diidentitaskan

begitu juga cinta agar tak dihinakan kelak. terus saja 

ku ketuki pintu pintu yang belum terbuka. kusodorkan

tentang hidup, meski kusendiri belum tuntas

merangkumnya sampai titik keberadaan.


ruh2022#apaadanya_aku


seirama sampai rumah.

tetapi ternyata...

ruang cinta.

batu uji

tanpa tawamu

semesta galaksi liar

48. al majiid (maha mulia)

renungan pagi : oleh ruh anto

ruh anto, lahir di sidoarjo 1964. suka terhadap berbagai dunia seni sejak masih sekolah (muda ). sempat belajar musik di yasmi ( yayasan musik indonesia ), dan menjadi guru privat clasic guitar dan belajar fotografi dari para master indonesia. juga sempat membuka class terbuka untuk fotografi di sela kesibukan sebagai partner perusahaan jerman.

membaca menjadi hobi sejak nongkrong di bengkel muda surabaya dan tergabung di fass ppia  (forum appresiasi sastra surabaya indonesia amerika 1986 - 1990 an ) yang saat itu dimotori bapak rudi isbandi dan aming aminoedhin.

  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 comments:

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.

Item Reviewed: Puisi: keberadaan Rating: 5 Reviewed By: SuaraKuningan