SuaraKuningan (SK).-
Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan sekaligus menekan angka stunting, Pemerintah Kabupaten Kuningan bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat melaksanakan kegiatan Penyerahan Paket Protein Hewani Tahun 2025, bertempat di Desa Sukamulya, Kecamatan Garawangi, pada Rabu, 12 November 2025.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat (DKPP Jabar) bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kabupaten Kuningan ini menyasar keluarga dengan anak usia 1–4 tahun di wilayah rawan stunting.
Bupati Kuningan Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si., yang diwakili oleh Kepala Diskatan Kuningan, Dr. Wahyu Hidayah, M.Si., menyampaikan bahwa pembangunan yang bermakna bukan hanya diukur dari infrastruktur yang megah, tetapi dari meningkatnya kualitas hidup masyarakat melalui kecukupan pangan dan gizi.
“Pembangunan sejati adalah ketika rakyat bisa hidup lebih sehat, sejahtera, dan bermartabat. Program ini menjadi bukti nyata bahwa pemerintah hadir untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat, terutama pemenuhan gizi anak-anak, terpenuhi dengan baik,” ujar Bupati melalui Kadis Wahyu.
Bupati menegaskan, kegiatan ini sejalan dengan visi “Jabar Istimewa, Lembur Diurus, Kota Ditata” serta nilai Gapura Panca Waluya, yang menanamkan semangat membangun masyarakat yang Cageur (sehat), Bageur (baik), Bener (jujur), Pinter (cerdas), dan Singer (cekatan). “Nilai-nilai ini menjadi fondasi bagi lahirnya generasi yang sehat, cerdas, dan tangguh dalam menghadapi perubahan zaman,” lanjutnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kadis Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan Dr. Wahyu Hidayah, M.Si., menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat atas dukungan nyata dalam memperkuat ketahanan pangan daerah.
“Atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan, kami menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat atas perhatian dan dukungannya. Kegiatan ini merupakan cerminan visi Jabar Istimewa dengan tagline Desa Diurus, Kota Ditata,” ujar Wahyu.
Dr. Wahyu menegaskan bahwa program bantuan ini sejalan dengan konsep pembangunan Gapura Panca Waluya, yang berorientasi pada terwujudnya masyarakat sehat dan berdaya.
“Nilai-nilai ini menjadi dasar lahirnya generasi yang sehat dan kuat. Pemerintah memastikan setiap keluarga memiliki akses terhadap bahan pangan yang bergizi dan terjangkau,” ungkapnya.
Kadis Wahyu juga menitipkan pesan khusus kepada para ibu penerima manfaat agar menggunakan bantuan ini secara bijak dan memahami pentingnya peran mereka dalam pemenuhan gizi keluarga.
“Ibu-ibu, ingatlah bahwa anak adalah investasi masa depan. Peran ibu sangat menentukan masa depan keluarga. Gunakan bantuan ini dengan bijak untuk memenuhi gizi anak-anak kita. Mari biasakan makanan yang bergizi, sehat, dan seimbang. Ibu-ibu dianggap sukses bila anak-anak kita tumbuh lebih tinggi, lebih sehat, dan lebih bahagia dari kita,” pesannya.
Lebih lanjut Dr. Wahyu mengungkapkan, sebanyak 212 paket protein
hewani dibagikan kepada penerima manfaat di lima desa, yaitu Sukamulya,
Mekarmulya, Sukaimut, Purwasari, dan Lengkong.
Setiap paket berisi 2 ekor ayam, 10 butir telur, 2 liter susu UHT, serta buku panduan pencegahan dan penanganan stunting.
“Bantuan ini bukan sekadar distribusi bahan pangan, melainkan investasi jangka panjang bagi kesehatan generasi penerus. Ketahanan pangan dimulai dari keluarga yang peduli gizi, dari desa yang kuat dalam produksi pangan, dan dari pemerintah yang hadir untuk mendukungnya,” tutur Wahyu.
Kabid Konsumsi dan Pengembangan SDM DKPP Provinsi Jawa Barat, Adji Sumarwan, S.P., M.M., menjelaskan bahwa program ini tidak hanya berhenti pada pembagian bantuan, tetapi juga menjadi sarana edukasi gizi dan pemberdayaan masyarakat.
“Tujuan utama kami bukan sekadar memberi bantuan, tetapi membangun kesadaran bahwa protein hewani adalah kunci mencegah stunting. Harapannya, kegiatan ini mampu mewujudkan target New Zero Stunting di Jawa Barat,” ujar Adji.
Pemprov Jabar, lanjutnya, melalui 10 UPTD Balai Peternakan dan Rumah Sakit Hewan, siap mendukung keberlanjutan program.
“Kami membuka kesempatan bagi kelompok tani, KWT, dan PKK untuk mengajukan bantuan bibit ayam ke balai peternakan kami. Asal dikelola dengan serius, program seperti ini bisa terus berjalan mandiri dan berkelanjutan,” jelasnya.
Sementara itu, Irani, Analis Kebijakan Ahli Muda DKPP Jabar, memberikan edukasi langsung tentang porsi ideal asupan harian anak.
“Dalam sehari, anak sebaiknya mengonsumsi porsi protein seukuran satu
kepal tangan, telur satu telapak tangan, serta sayur dan buah satu
tangkup tangan. Porsi sederhana ini sudah mencukupi kebutuhan gizi
harian anak,” jelas Irani.
“Kurangi makanan olahan seperti mi instan, bakso, atau nugget karena tinggi garam dan bahan pengawet,” tambahnya.
Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan penyerahan simbolis bantuan dan penandatanganan pakta kesepakatan bersama antara pemerintah daerah, perangkat desa, dan masyarakat penerima manfaat sebagai simbol komitmen bersama dalam mewujudkan masyarakat yang sehat, berdaya, dan sejahtera melalui penguatan ketahanan pangan keluarga.
“Sinergi antara pemerintah provinsi dan kabupaten seperti ini harus terus dijaga. Pemerintah hadir bukan hanya memberi bantuan, tetapi memastikan manfaatnya nyata bagi masyarakat. Mari kita terus memperkuat ketahanan pangan guna mewujudkan Kuningan MELESAT (Maju, Empowering, Lestari, Agamis, Tangguh) dan Jawa Barat Istimewa.”pungkas Kadis Wahyu.







0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.