suarakuningan.com - Terkait menyikapi hasil survey internal
Partai Demokrat tahap ke dua, perlu dijelaskan, adanya missinformasi yang utuh
tidak seksama, dan kegamangan dalam berita di media.
Terjadi perbedaan jelas antara Yosa dan Robi, Robi yang
sudah mensosialisasikan dirinya kurun 10 tahun, baik sebagai Anggota DPRD
Provinsi Jabar dan mantan Calon Wakil Bupati 2013 ternyata perolehannya tidak
jauh dibanding dengan Yosa yang hanya 6 bulan.
Survey dilakukan oleh Salah satu lembaga survey,Pengumpulan
Data per 11 Oktober–18 Oktober 2017, Metodologi Survei menggunakan Metode
sampling ( Multistage random sampling),
dengan Jumlah responden awal 440 responden, Wawancara tatap muka
responden menggunakan kuesioner, Margin of error : ± 4.8 %.
Nama nama yang disurvey merupakan bakal Calon Bupati dan
tokoh masyarakat baik yang sedang menjabat ataupun purna. Terdapat belasan nama
dan tokoh yang ikut disurvey.
Dari hasil survey lapangan kemarin, yang menjadi fenomenal
dan catatan khusus adalah posisi Yosa Octora Santono. Lonjakan tren positif nya
drastis meningkat tajam. Bahkan melampaui sang incumbent dan kompetitor di
internal yakni Acep Purnama dan Mamat Robi Suganda. Nama ke 18 yang
disurvey sudah malang melintang di jagat perpolitikan Kabupaten Kuningan, hingga
tidak heran santer nama tersebut.
Beda hal nya dengan YOSA OCTORA SANTONO, wajah baru yang
memiliki track record jelas, sejak mendeklarasikan bulan Maret-Oktober 2017
drastis naik tingkat populernya. Capaian kemajuan pesatnya menjadi prestasi
khusus. Ini yang menjadi modal utama Yosa Octora Santono untuk merebut hati
masyarakat.
Tracking berdasarkan posisi elektabilitas 5 kandidat teratas
pada survei Oktober 2017, rentang waktu bulan april-Oktober hanya Yosa Octora
Santono yang memiliki suara signifikan. Lainnya Acep dan Mamat Robi terjadi
stagnasi tidak bergeser.
Rahmat Hidayat, Tim Yosa Octora Santono menjelaskan bahwa
“Membaca dan memahami survey kita harus cakap, bukan hasil hari ini saja yang
menjadi pertimbangan, namun trend kenaikan yang tidak kalah penting. Terbukti
di beberapa ajang pilkada dan pilpres, sosok yang akan dijagokan adalah calon
yang memiliki tren kenaikan positif terhadap elektabilitas (terhadap
survey).”
Hampir tiap bulan, kita pantau pergerakan dan kemajuan
popularitas serta elektabilitas Yosa, hasilnya Alhamdulillah, pesat
kenaikannya, ini baru 6 bulan, ke depan kita genjot, optimis dukungan tambahan
dari masyarakat akan mengalir..... dari sinyal ini, harapan masyarakat ingin
adanya perubahan di Kuningan..” ujar Rahmat yang juga TA DPR RI.
Terpisah, Aep Saefullah menambahkan, menjelang
rekomendasi turun, banyak faktor yang jadi pertimbangan, tidak hanya survey.
Pertimbangan lainya, seperti tren kenaikan positif menjadi catatan khusus.
Figur Yosa, lebih di terima oleh kalangan tokoh parpol dan masyarakat. Dengan
demikian Yosa berupaya menjalin komuniksi dengan lintas parpol, termasuk
di koalisi Umat dan dengan parpol lainnya seperti PKB.
Aep menjelaskan, "Capaian melajunya elektabilitas Yosa
menguntungkan Lawan Petahana khususnya Koalisi Umat secara tidak langsung
tempat dimana Yosa bernaung. Kita berharap trend positif ini tetap terjaga
hingga pada saat hari H nanti di Bulan Juni 2018.”
Artinya masih akan ada 8 bulan lagi kesempatan kita untuk
usaha memenangkan Pilkada dan menghadirkan Perubahan Baru yang Lebih Baik bagi
Masyarakat Kuningan.
Menurut pengurus internal, Ketua DPAC Partai Demokrat Kec.
Cigugur, Rahmat Nugraha, “Di lapangan, tim Yosa sudah bergerak jauh, jaringan
dan simpul sedang dan terus bergerak, animo masyarakat sangat bagus, hampir
semua kalangan dari berbagai komunitas bersatu menginginkan Yosa jadi pilihan
alternatif pemimpin.(red)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.