Hot News
29 April 2021

Menjadi Mulia Bersama Al Quran


KH. Imam Nur Suharno, SPd, SPdI, MPdI
Kepala Divisi HRD dan Personalia Pesantren Husnul Khotimah, Kuningan, Jawa Barat

Muhammad Ghifari Akbar (16 tahun) setelah fotonya sedang membaca Alquran di jalan Braga Bandung mendadak viral beberapa waktu yang lalu, kini kehidupannya menjadi lebih baik dari sebeumnya dan lebih terhormat. Hal ini tidak terlepas dari aktifitasnya bersama Alquran.
Karena itu, jika ingin hidup mulia dan terhormat maka teruslah bergerak bersama gerakan Alquran. Dari Hudzaifah RA, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Hendaklah kamu sekalian beredar bersama kitab Allah (Alquran) ke mana saja ia beredar.” (HR al-Hakim).
Malaikat Jibril disebut ar-Ruhul al-Amin karena sebagai pembawa wahyu Alquran (QS as-Syu’ara [26]: 192-194); Nabi Muhammad SAW sebagai manusia termulia dan pemimpin para Nabi karena diberi mukjizat Alquran (QS al-Isra [17]: 88); dan Ramadhan yang awalnya biasa menjadi bulan yang mulia karena di dalamnya diturunkan Alquran (QS al-Baqarah [2]: 185).
Hidup di bawah naungan Alquran adalah suatu kenikmatan tiada tara. Nikmat yang tidak dapat dirasakan oleh siapapun kecuali oleh orang yang pernah merasakannya. Demikian kata Sayyid Quthb dalam pembukaan tafsirnya Fii dzilaal Alquran (di bawah naungan Alquran). 
Seperti itulah Alquran jika telah menjadi darah daging, berakar dalam memori, menancap kuat dalam hati dan menjulang tinggi dalam cita-cita perjuangan. Hal itu terjadi karena di dalam dadanya ada keyakinan bahwa wujud Alquran itu tidaklah punya arti jika tidak mewujud dalam kehidupan nyata, baik dalam skala individu, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.
Agar bisa hidup bersama Alquran baik dengan membacanya, menghafalkan, memahami, mengajarkan, dan mengamalkannya; yang pertama, terus belajar dan mengajarkan Alquran selagi nyawa masih di kandung badan. Apapun profesinya hendaknya selalu mengaitkan diri dengan aktifitas belajar dan mengajarkan Alquran. 
Dalam hal ini, Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baik orang di antara kamu adalah yang mempelajari Alquran dan mengajarkannya.” (HR Bukhari).
Kedua, senantiasa menyibukkan diri dengan Alquran. Sebaik-baik kesibukan di dunia ini adalah sibuk dengan Alquran. Jangan pernah jauh darinya jika ingin menjadi manusia mulia dan bahagia. Kemuliaan seseorang adalah sejauhmana ia memposisikan Alquran dalam hidupnya. 
“Barangsiapa yang disibukkan oleh Alquran sehingga tidak sempat meminta kepada-Ku, akan Aku berikan kepadanya sesuatu yang paling baik yang Aku berikan kepada orang-orang yang meminta, dan keutamaan kalam Allah terhadap seluruh kalam selainnya adalah seperti keutamaan Allah terhadap seluruh makhuk-Nya.”(HR Ahmad dan Thabrani).
Semoga Allah membimbing kita kaum Muslimin agar dapat istikamah bergerak bersama gerakan Alquran sehingga layak untuk mendapatkan jaminan kemuliaan dan terhormat, di dunia bahagia dan di akhirat masuk surga. Amin.
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 comments:

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.

Item Reviewed: Menjadi Mulia Bersama Al Quran Rating: 5 Reviewed By: SuaraKuningan