Hot News
4 September 2023

Desa Pamijahan Kecamatan Ciawigebang, Tahun Ini Akan Memulai Syukuran Hari Jadi

suarakuningan.com - Sejak dimekarkan 4 Agustus tahun 1982 dari Desa Ciawi, Desa Pamijahan Kecamatan Ciawigebang belum pernah diadakan syukuran desa. Tahun ini baru akan dilaksanakan tasyakur Milangkala (syukuran hari jadi) desa, Kuwu Desa Pamijahan Anton Sutono berinisiatif untuk mulai mengadakan kegiatan milangkala.

Milangkala ini sebagai wujud rasa syukur seluruh warga masyarakat atas anugrah Allah dengan beragam potensi daerah sehingga terbentuk wilayah bernama Desa Pamijahan.

Anton berkeinginan mulai disusunnya sejarah desa untuk dijadikan catatan desa sebagai dokomentasi dan informasi sejarah, potensi, kearifan lokal lainnya agar diketahui dan diwariskan pada generasi berikutnya.

Selain untuk pengetahuan, juga menggali nilai nilai leluhur desa dalam mengelola potensi; menjalankan roda pemerintahan maupun kegiatan berkebudayaan desa.

Beberapa upaya dilakukan pemerintahan Desa Pamijahan untuk menelusuri sejarah desa, diantaranya dengan menanyakan kepada warga desa yang telah sepuh. Namun sayang, banyak yang tidak mengetahui secara pasti. Hal ini mungkin dikarenakan tidak diwariskannya secara tertulis sejarah desa maupun tidak diceritakan oleh para orangtua kepada anaknya.

Untuk penetapan Hari Jadi, ditentukan dengan titik awal pemekaran Desa Pamijahan dari Desa Ciawi.
Desa pamijahan dipekarkan dari desa Induk Ciawigebang sejak tahun 1982, tepatnya pada tanggal 04 Agustus 1982 berdasarkan SK Bupati Kuningan Nomor : 557/HK.021.1. /SK/A/VIII/1982. Desa Pamijahan berasal dari nama kampung/ yaitu Kampung Pamijen, pada waktu itu masih menjadi Desa persiapan dengan luas Wilayah 173,344 Ha.

Kuwu Anton menyampaikan beberapa peninggalan yang diduga berkaitan dengan sejarah Desa Pamijahan adalah adanya mesjid tua yang disebut para orangtua sebagai mesjid Kasepuhan, lalu makam Eyang Nasib (Syeh Nasibbudin) terletak di belakang mesjid kasepuhan, makam Mbah Aropuddin, Mbah Buyut Rantiah, makam Ki Demang, Mbah Buyut Goyo.

Keanehan Dialami Kuwu Sejak Menjabat

Kuwu Anton berkisah, ketika dirinya telah dilantik bermimpi kedatangan Kuwu Pertama Pamijahan, bapak Entik yang menyampaikan pesan untuk menjaga desa.

Lalu belum lama, saat mulai menata desa dan menggali sejarah desa, Kuwu Anton tiba tiba ingin membuat dan memasang lukisan harimau di ruang kerjanya.

Dan saat membenahi balai desa, terinspirasi untuk membuat logo desa bergambar bokor dengan kuda putih di kiri kanan nya menghadap bokor.

Sebagian kejadian kejadian tersebut, menambah kuat niat Kuwu Anton untuk menggali dan menyusun sejarah desanya.

Sejak menjabat kuwu dari tahun 2020, Anton berniat untuk dapat menyusun sejarah desa. "Memang untuk penyusunan sejarah resmi dengan bantuan pihak akademisi, mudah mudahan ke depan segera bisa direalisasi. Untuk sekarang, dalam mengisi syukuran milangkala desa yang rencana akan digelar Oktober mendatang, penyusunan sasakala desa dengan metode wawancara dengan sesepuh dulu yang kita lakukan. Sebagai bahan awal sejarah yang bisa disampaikan untuk diketahui kita semua khususnya masyarakat Desa Pamijahan," ujarnya.

Ada Mesjid Kasepuhan di Desa Pamijahan

Konon berdasar kisah, Mesjid Kasepuhan yang berada di Desa Pamijahan, saat masih termasuk Desa Ciawi, merupakan masjid tertua.

Alkisah sekira Abad 18, ada seorang ulama bernama Syeh Nasibuddin yang menyebarkan agama Islam di wilayah Ciawigebang, beliau berdiam di blok Mungkal Poleng dan mendirikan masjid yang disebut Masjid Kasepuhan.

Melihat kondisi alam di kawasan blok yang cukup gersang, Syeh Nasibuddin bersama sang guru, Syeh Alimuddin Kadurama memindahkan aliran sungai ke sebelah utara agar bisa mengairi kawasan yang kini menjadi Desa Pamijahan.

Syeh Nasibuddin bersama sang putra, Syeh Aropuddin dan ajudan bernama Nyai Rantiah menyebarkan agama Islam dan membangun wilayah Pamijahan.

Makam Syeh Nasibuddin

Menurut Anton, desanya dinamakan Pamijahan dikeranakan Dusun Pamijahan ini tempat perlindungan (mijah, bhs Sunda) semasa kolonialisme Belanda. Jika ada tentara Belanda, warga mengungsi / mijah ke blok ini dan seperti tidak terlihat oleh tentara Belanda. Itulah asal muasal nama Desa Pamijahan yang semula merupakan Blok Pamijahan bagian Desa Ciawigebang.

Kondisi bentang alam yang unik seperti mangkuk atau bokor dikelilingi bukit menjadikan tempat ini "terlindung".

Desa Pamijahan berada diantara dua aliran sungai, yaitu sungai Ciberes dan Sungai Cibungkang terletak disebelah utara  Kecamatan Ciawigebang  dengan jarak tempuh 3 Km dari Ibu Kota  Kecamatan ciawigebang.(red)
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 comments:

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.

Item Reviewed: Desa Pamijahan Kecamatan Ciawigebang, Tahun Ini Akan Memulai Syukuran Hari Jadi Rating: 5 Reviewed By: SuaraKuningan