Hot News
13 Juli 2015

Ormas Islam Kuningan Kecam Pembakaran Masjid di Papua



Suarakuningan.com-Tragedi kerusuhan di Tolikara, Papua, yang terjadi saat pelaksanaan Sholat Idul Fitri Jumat (17/07) lalu terus mengundang reaksi dari berbagai daerah. Di Kuningan, Ormas Islam Gerakan Anti Maksiat (GAMAS), Gerakan pemuda Ka’bah (GPK), Barisan Operasi Maksiat (BOM) dan Laskar Pembela  Islam (LPI), Selasa (21/07), duduk bersama untuk menyatakan sikap mereka atas tragedi tersebut.

Dalam rilis yang dikirimkannya, juru bicara keempat ormas tersebut, Nanang Subarnas S Hut didampingi Rahmat (BOM), Ade Miftah (GPK), Ustad Dadan (GARDAH)  dan Ajat Sudrajat (LPI), mengaku terkejut saat menerima berita adanya aksi bentrok warga di Tolikara Papua yang berujung pada pembakaran mushola, beberapa kios dan rumah warga saat pelaksanaan Sholat Idul Fitri.

“ Kami sebagai muslim adalah juga bagian dari warga muslim lainnya, di semua penjuru dunia, termasuk saudara kami di Papua. Ketika ada saudara seiman kami yang terdzholimi, maka wajib bagi kami untuk membela mereka, minimalnya dengan memberi dukungan agar keamanan dan ketenteraman yang selama ini mereka rasakan bisa dinikmati kembali ” ungkap Nanang.

Menurut pihaknya, mengganggu kegiatan ibadah agama yang resmi diakui pemerintah adalah perlakuan yang tidak sesuai dengan Undang-Undang Dasar dan bisa membangkitkan kemarahan bagi ummat yang diganggu. “ Pelaku aksi ini sama saja dengan Teroris yang sering digembor-gemborkan pemerintah, karena sedikit banyak kejadian ini telah mengundang rasa tidak aman bagi warga muslim lainnya, “ ucapnya.

Untuk membuktikan solidaritas sesama muslim, pihaknya menyampaikan pernyataan sikap bersama agar penyelesaian permasalahan tersebut bisa segera diatasi oleh pemerintah. “ Kami mengutuk keras siapapun pelaku yang mengganggu jalannya ibadah ummat Islam di Tolikara Papua, apalagi sampai terjadi pembakaran terhadap rumah ibadah kami, ini jelas telah melanggar prinsip toleransi yang selama ini kami berikan kepada ummat di luar Islam, “ ujarnya.

Menurutnya, pemerintah, melalui koordinasi lintas kementerian dan aparat keamanan wajib mengusut siapa yang bertanggungjawab atas kejadian tersebut, dan memrosesnya secara hukum dengan adil dan tegas. “ Ketika tempat Ibadah di luar Islam yang dirusak, pemerintah begitu tegas dan cepat menangkap yang diduga pelakunya, kenapa untuk kasus Tolikara ini terkesan begitu lamban?  “ tanya Nanang.

Selanjutnya, pihaknya menghimbau kepada ummat Islam di wilayah lain, termasuk di Kuningan, untuk tetap waspada, jangan sampai terprovokasi oleh ajakan-ajakan pembalasan. “ Kepada ummat Islam lainnya, dimohon waspada, jangan terpancing oleh kejadian dan ajakan dari pihak-pihak lain yang bermain opini untuk mengadu domba. Hati-hati, banyak sentimen agama yang dijadikan komoditas politik untuk mengganggu ketenteraman masyarakat yang selama ini terjalin, “ himbaunya.

Pihaknya mengajak masyarakat untuk memberikan kepercayaan kepada pemerintah agar bisa menghukum pelaku aksi teror ini secepatnya. “ Namun kepada pihak berwenang kami meminta jangan percayai pihak-pihak yang memutarbalikan fakta dari kejadian tersebut, jangan sampai memancing ummat Islam memudar kepercayaanya kepada pemerintah dan aparat keamanan dengan bahasa-bahasa yang melemahkan kami. Jika penanganan kasus ini melemah, kami khawatir prinsip toleransi yang selama ini kami pelihara akhirnya akan melemah juga, “ terang Nanang dalam rilisnya.(nars)
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 comments:

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.

Item Reviewed: Ormas Islam Kuningan Kecam Pembakaran Masjid di Papua Rating: 5 Reviewed By: SuaraKuningan