Hot News
30 Juli 2018

Puisi: Amplop Diantara Toga


Sejujurnya aku sangat tidak berani menghadapi sidang skripsi. Aku takut tidak bisa mempresentasikannya dengan baik. Aku takut tak bisa menjawab pertanyaan dosen. Aku takut mereka tak paham yang aku jelaskan . Aku sudah mengutarakan ini berulang-ulang kepada Jaka tetangga kamar kosan.

Satu bulan sebelum sidang,  Jaka memberiku multivitamin mengencerkan otak. "Supaya gak lupa"katanya. Meski aku meminumnya tiap hari tetap saja aku takut menghadapi sidang skripsi malah rasa takut itu makin menjadi.

 Jaka sudah kusuruh jadi pendengar yang baik dalam latihan presentasi, berlakon menjadi dosen paling kiler sekampus untuk meberi pertanyaan yang paling sulit, dan menjadi tim kontra dengan judul skripsiku. Tetap saja rasa takut itu tak mau menghilang. Satu minggu lagi sidang, takutku makin menggila, mana Jaka tak ada.

Selepas subuh, tak kusangka Jaka sudah di depan kamarku. "Ini, amplop simpanlah di saku  bajumu yang akan kau kenakan di ujian sidang. Jangan dibuka sebelum selesai ujian. Amplop ini sudah didoakan orang pintar", ujarnya.

Sesekali dengan diam -diam kugenggam  erat amplop  di saku jas almamater tercinta sepanjang sidang  skripsi digelar. Tak lupa dzikir kudendangkan di lubuk hati.

Terdengar suara ketua jurusan  mengumumkan hasil yudisium yang masuk lima besar. Namaku disebut pertama kali olehnya, artinya aku urutan kelima di  lima bersar nilai tertinggi yudisium.

"Jaka aku berhasil menaklukan rasa takutku berkat amplop ini", gumanku.
Setelah suasana yang mengharu biru di ruang sidang. Aku menuju ruangan kelas kosong, tak sabar ingin membaca isi amplop yang begitu berjasa. Korobek  amplop dengan tergesa namun pelan kubaca  goresan pena Jaka.

"Untuk sahabatku Hana yang telah berjuang keras menaklukan rasa takut. Sebenarnya amplop ini tidak pernah dikasih doa-doa atau jampi-jampi. Ini amplop biasa. Kamu hanya kurang percaya diri. Kamu tidak perlu takut menghadapi apapun sepanjang kamu berusaha  untuk meraihnya. Semangat berusaha untuk menjadi yang terbaik adalah karaktermu. Itu sudah cukup untuk meraih impian kamu selanjutnya, selain doa-doa yang kau panjatkan dalam sujudmu.  Selamat mengemban gelar kesarjanaan. Kutunggu kau di kopma.  Aku yang kan mentraktir kamu". Jaka.

Yuniawati
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 comments:

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.

Item Reviewed: Puisi: Amplop Diantara Toga Rating: 5 Reviewed By: SuaraKuningan