Hot News
17 Juli 2019

Seni Kriya Sebagai Bentuk Ekonomi Kreatif dan Usaha Kreatif

Artikel
oleh : Dr. Ijah Hadijah, M.Pd.

suarakuningan.com - Seni kriya pada dasarnya mencakup disiplin ilmu seni dan ilmu desain. Sehingga muncul istilah kriya seni dan kriya desain, seni kriya dan desain kriya. Pertimbangan teknik produksi, cost dan nilai-nilai kepraktisan cenderung dikelompokan sebagai produk kriya disain. Mengembangkan konsep kriya masa kini tentu tidak lepas dari lingkup secara keseluruhan baik berupa kriya tradisional maupun kriya modern atau kontemporer.

    Seni Kriya tradisional merupakan segala bentuk produk hasil kebudayaan materi tradisional masyarakat, tanpa mengalami perubahan-perubahan yang berarti pada masa kini. Seperti benda-benda perlengkapan upacara atau religi, wayang golek, aneka perhiasan , senjata-senjata tradisional, seperangkat gamelan dan lain-lain.

    Seni kriya modern atau kontemporer merupakan produk-produk karya yang memiliki bentuk-bentuk kebaruan dalam berbagai konsep pengembangan aspek-aspek disain. Teknik produksi dan perupaan tetap berbasis pada unsur-unsur tradisional. Dalam arti produk tersebut merupakan hasil proses pengembangan dari berbagai teknik lama dengan-bentuk-bentuk yang mengacu pada konsep tradisional serta memiliki muatan-muatan filosofis  masa lalu.

    Sebagai sebuah bentuk usaha kreatif pada bidang seni kriya, penulis mengaplikasikannya dalam berbagai produk kriya tradisional dan modern atau kontemporer. Dasr tujuan yang ditetapkan sebelumnya mengacu pada konsep seni kriya sebagai sebuah karya yang memiliki fleksibilitas yang tinggi dan berada pada posisi diantara wilayah seni dan disain. Hal ini penulis lakukan agar keberadaan seni kriya yang penulis buat tidak bersifat kaku dalam sebuah pengelompokkan kriya dan slalu didasarkan pada wilayah mana secara esensial kriya tersebut beraktifitas.

    Pengembangan seni kriya masa kini sebagai wujud ekspresi pribadi, penulis menuangkannya dalam proses pembuatan berbagai produk dengan elemen hias dalam bentuk relief Kuningan dan berbagai karya kriya lainnya seperti topeng kreasi, souvenir miniatur kepala kuda Kuningan dan stilasi bentuk Ikan Dewa yang didasarkan pada aspek kreasi produk namun tetap memiliki esensi estetika baik sebagai pure art  maupun sebagai applied art.

Beberapa karya kriya yang penulis disain dan di proses sehingga menghasilkan produk kriya dengan wilayah pameran di indonesia antara lain :

Berbagai produk seni kriya yang bersifat modern atau kontemporer yang penulis buat selama kurun waktu Tahun 2015 sampai sekarang tentu memberikan dampak dalam proses relasi sosial – budaya di masyarakat. Dalam konteks ekonomi kreatif , bidang seni kriya merupakan sebuah komediti  yang dapat di eksplorasi secara terus menerus. Manusia dengan akal budinya serta disertai kreatifitas yang ditempatkan dalam lingkungan yang kondusif akan mampu menghasilkan produk-produk kreatif yang memiliki nilai ekonomi yang di dalamnya terdapat  craft  (Kriya).

    Souvenir adalah salah satu mata rantai yang penting dalam industri pariwisata. Hal ini disebabkan karena souvenir sudah di orientasikan pada aspek komediti pariwisata melalui pameran HARKOP JABAR Ke-70 pada tahun 2017 di kabupaten kuningan dan pameran di Kota Lombok, Jambi, dan Medan dalam Kurun Waktu Tahun 2017-2018. Produk Kriya yang penulis buat secara temporer juga di pasarkan dalam jumlah massal di beberapa kota di indonesia seperti Bogor, Pemalang, dan Pekalongan.

    Melihat potensi kekayaan seni kriya di indonesia yang begitu tinggi menurut penulis sangat penting jika produk kriya lokal di kembangkan dan di eksplorasi sehingga mampu menjadi kotributor utama dalam era ekonomi kreatif saat ini. Karena dari semua elemen ekonomi kreatif yang terkait dengan seni kriya memang semestinya tidak disatukan dengan kelompok teknologi tinggi.

    Menurut Penulis Seni Kriya Sangat sesuai dengan kondisi sosial budaya Indonesia dan dapat mendorong peningkatan ekonomi kerakyatan. Industri kriya dapat di kembangkan secara padat karya sehingga dapat memberikan pekerjaan kepada masyarakat khususnya yang ada di kabupaten kuningan.

    Makin menyusutnya Sumber Daya Alam (SDA) tentu diperlukan adanya kemampuan dalam mengolah alam dan cara-cara lain untuk mengatur roda perekonomian bangsa Indonesia. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah melalui pengembangan produk kriya sebagai sumber ekonomi kreatif. Pengembangan produk seni kriya yang penulis hasilkan dapat dijadikan sebuah modal ekonomi kreatif di indonesia saat ini. Produk yang di hasilkan di proses melalui bahan dasar kayu dan gypsum  . berbagai eksplorasi yang penulis lakukan dikembangkan dengan menggunakan teknik ukir dan cetak tinggi.

    Namun dalam perkembangan seni kriya saat ini tentu tidak lepas dari permasalahan yang berkaitan dengan produk , pemasaran , SDM, dan sektor-sektor lainnya yang berkaitan dengan proses pembuatan. Seperti produk seni kriya yang penulis buat memang rentan terhadap kerusakan  atau patah jika menggunakan bahan dasar gypsum, berbeda dengan produk karya yang menggunakan bahan dasar dari kayu.

Di sisi lain produk seni kriya yang penulis buat tetap memperhatikan unsur kemudahan , keamanan, estetika, dan hal-hal lain yang bisa meningkatkan nilai jual produk. Sehingga dapat menjadikan produk-produk seni kriya yang penulis buat tetap memiliki esensi bentuk dan ragam hias produk lokal yang memiliki kekhasan dan tidak kalah bersaing  dengan produk-produk luar.***
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 comments:

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.

Item Reviewed: Seni Kriya Sebagai Bentuk Ekonomi Kreatif dan Usaha Kreatif Rating: 5 Reviewed By: SuaraKuningan