Oleh Mardiyah
staf Pengajar di Pesantren Al-Mustanir Kuningan
Kisah miris bayi dari Gaza Zainab Abu Haleeb, yang meninggal dunia di usia 5 bulan karena malnutrisi. Zainab adalah korban terdampak dari blokade Zionis Israel. Ia seharusnya mendapatkan susu formula khusus karena alergi terhadap susu sapi. Namun susu formula khusus itu tak pernah tiba hingga ajal menjemputnya (tirto.id 1/8/2025).
Tubuhnya menyusut seiring malnutrisi yang menderanya. Sampai
berat tubuhnya ketika meninggal bahkan lebih ringan daripada saat ia lahir. Ibunya, yang juga kekurangan gizi, hanya mampu menyusui selama kurang dari 2 bulan sebelum terpaksa beralih ke susu formula yang tak tersedia.
Kisah tragis Zainab merupakan bukti penghancuran terencana dan sistematis terhadap seluruh infrastruktur kehidupan. Mulai dari makanan pokok sampai pasokan medis paling dasar. Kelaparan di Gaza adalah kelaparan buatan yang disengaja. Zionis menjadikan kelaparan sebagai senjata baru genosida.
Zionis Penjajah Sejati
Pernyataan Perdana Menteri Israhell Benjamin Netanyahu tentang rencana "full occupation" atau pendudukan penuh terhadap Jalur Gaza dapat dilihat sebagai upaya untuk menggiring opini bahwa selama ini Zionis tidak ingin mengambil alih Gaza. Namun, pernyataan ini juga dapat diartikan sebagai upaya untuk membenarkan tindakan Israhell dalam menghadapi konflik dengan Palestina.
Dalam konteks ini, pernyataan Netanyahu dapat dilihat sebagai bagian dari narasi yang lebih luas tentang konflik Israhell-Palestina, di mana Israhell seringkali digambarkan sebagai pihak yang berusaha untuk menjaga keamanan dan stabilitas, sementara Palestina digambarkan sebagai pihak yang berusaha untuk merebut kembali hak-hak mereka.
Namun, banyak kritikus yang berpendapat bahwa pernyataan Netanyahu ini adalah upaya untuk menutupi kebijakan Israhell yang sebenarnya, yaitu untuk mengambil alih wilayah Palestina dan mengusir penduduknya. Para kritikus juga berpendapat bahwa pendudukan penuh Gaza oleh Israhell akan memperburuk kondisi kemanusiaan di wilayah Palestina.
Sejarah Palestina
Umat Islam harus sadar bahwa Palestina terjajah sejak berdirinya negara haram Israhell pada tahun 1948. Sebelumnya Inggris memberikan restu pendirian negara tersebut lewat deklarasi Balfour. Sejak itu penduduk Palestina terusir dari tanah miliknya. Warga Palestina menamai peristiwa itu sebagai nakbah/bencana.
Pada peristiwa Nakbah sekitar 700.000 warga Palestina diusir atau terpaksa meninggalkan rumah dan tanah mereka. "Nakbah" dalam bahasa Arab berarti "bencana" atau "malapetaka". Inilah peristiwa yang sangat menyakitkan bagi bangsa Palestina. Sekitar 400-500 desa di Palestina dihancurkan atau dikosongkan untuk ditempati zionis Yahudi laknatullah.
Inilah sejarah Palestina yang tidak banyak difahami oleh umat Islam. Sehingga mereka ikut-ikutan opini Barat dengan solusi dua negara. Ditambah lagi para pemimpin negeri Islam mereka merestui pembantaian dan pelaparan sistematis oleh penjajah zionis. Dimanakah ukhuwah Islamiyyah?
Solusi Hakiki Palestina
Solusi tepat untuk Palestina adalah jihad yang dikoordinir oleh Kholifah. Sebagaimana telah dicontohkan oleh Rasulullah. Ketika Rosulullah mendengar bahwa tentara Romawi sedang bersiap-siap di negeri Syam (Syuriah) untuk menyerang Madinah, beliau memobilisasi tentara muslim sebanyak 30.000. Perang itu dikenal dengan perang Tabuk.
Allah berfirman dalam QS Al-Baqarah 216 :
"Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."
Sayangnya saat ini tidak ada Kholifah.
Oleh karena itu kaum muslimin sedunia harus kompak bersatu mengangkat seorang Kholifah. Kholifah diangkat untuk memenuhi seruan Allah melaksanakan syariat Islam secara totalitas. Salah satunya seruan untuk jihad fisabilillah.
Kaum muslimin harus faham bahwa mencintai Rasulullah tidak cukup hanya dengan memperbanyak membaca sholawat saja atau membaca berjanji. Tetapi mencintai Rasulullah adalah mengikuti ajarannya dan mengikuti perjuangan beliau. Rosulullah memperjuangkan tegaknya daulah Islam di Madinah. Agar bisa memenuhi seruan Allah melaksanakan syariat Islam secara kafah, termasuk jihad fisabilillah.
Bukti bahwa kita peduli pada Palestina adalah dengan seruan pada umat Islam agar mewujudkan persatuan umat. Menghilangkan sekat-sekat nasionalisme. Mempelajari dan mengikuti perjuangan Rosulullah. Membaiat seorang Kholifah agar memobilisasi tentara muslim di berbagai negara kaum muslimin untuk jihad fisabilillah untuk menolong kaum muslimin yang teraniaya.
Umat Islam harus berjuang untuk mewujudkan adanya persatuan umat Islam. Untuk mewujudkan daulah Islam/khilafah. Caranya dengan melakukan dakwah berjamaah bersama jamaah dakwah ideologis. Wallahu a'lam bishowab.
Umat Islam harus bersatu mewujudkan persatuan umat, membaiat kholifah
BalasHapus