Hot News
6 Desember 2016

Pa Daeng Ciptakan Angklung 'Modern' Diatonis di Kuningan


Telusur Sejarah "Pa Kutjit"


suarakuningan.com - Pada taun 2010, akhirnya UNESCO mengakui angklung sebagai warisan budaya tak benda Indonesia. Dan bicara popularitas angklung tidak bisa dilepaskan dari nama Angklung Padaeng (Daeng Soetigna / 1908 - 1984).


Pak Daeng adalah guru HIS di Kuningan tahun 1938 yang menciptakan Angklung Modern, Diatonis (do re mi..) bersama seorang mpu angklung, Djaja. Sebelumnya angklung hanya dikenal sebagai alat musik pentatonis (da mi na ti..).

Saat padaeng mulai mengenalkan angklung modern ke se antero melalui konser-konser, di Kuningan sendiri belum populer karena masa perang kemerdekaan yang cukup berkobar.

Baru kemudian sekira tahun 1966, muncul nama pa kutjit yang mencipta, mempopulerkan, memasarkan serta mengajarkan angklung modern ini selepas pensiun kedinasan.

Popularitas angklung di Kuningan makin berkibar berkat pa kutjit, puluhan muridnya, beberapa diantaranya masih hidup, menceritakan berguru angklung, calung dan alat musik bambu lainnya pada pa kutjit. 

Pa Kutjit (singkatan Kuwu Tjitangtu) bernama asli Alsatari (1904-1988) adalah pensiunan tentara (tahun 1965), yang juga terpilih sebagai kuwu tahun 1950 an serta bertugas sebagai camat di beberapa daerah di Cirebon. Masa akhir tugasnya, beliau mendapat penghargaan dari Brig Jen TNI Mashudi atas jasa-jasanya dalam bidang Nation & Character Building, tahun 1965.

Selepas pensiun, beliau menggeluti pembuatan angklung, calung dan banyak alat musik bambu lainnya.

Penghargaan dari Propinsi Jawa Barat, Kabupaten Kuningan dan Dinas Pariwisata telah diterima pa kutjit. Tahun 1986, Emil Salim mengunjungi kediaman pa kutjit di Desa Citangtu. Penghargaan sebagai pengrajin dan pelestari alat musik bambu diraihnya.

Penghargaan Bupati R.H. Unang Sunarjo SH tahun 1979 dan 1981, Penghargaan Dinas Pariwisata Jawa Barat, Drs. Anang Sumarna tahun 1983.

Upaya pelestarian sejarah "Tempat Kelahiran Angklung Diatonis" serta Pelestarian Angklung yang digaungkan pa kutjit, menginspirasi Dinas Pariwisata mengadakan Pagelaran Seribu Angklung pada setiap tahun. Juga beberapa seniman alat musik bambu mengadakan haol pa kutjit sebagai bentuk penghormatan.

Terakhir, pemerintah Kelurahan Citangtu yang dipimpin Lurah Yadi Juharyadi, mulai menginvetarisir, mengumpulkan kerabat keluarga pa kutjit untuk mengupayakan pelestarian rumah bersejarah pa kutjit di Desa Citangtu.(dan)
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 comments:

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar...
- Harap sesuai dengan Konten
- Mohon Santun
Terimakasih Telah Memberikan Komentar.

Item Reviewed: Pa Daeng Ciptakan Angklung 'Modern' Diatonis di Kuningan Rating: 5 Reviewed By: SuaraKuningan