”Sebagian memilih untuk pulang dan sebagian lagi memilih untuk tetap tinggal. Kau harus memilih.”  (Ki Pandita Ciremai) Tahun-tahun ini meru...
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut tanggal untuk kueri Ki Pandita. Urutkan menurut relevansi Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut tanggal untuk kueri Ki Pandita. Urutkan menurut relevansi Tampilkan semua postingan
29 April 2022
          10 Maret 2022
          Cerpen: Tidak Sendiri
Maret 10, 2022
  Ki Pandita Ciremai     “Ada yang merasa dirinya setegar karang.   Tapi kau tidak hidup sendiri di jagad ini”.   ***       Ikan koi hilir m...
4 Maret 2022
          Cerpen: Sirnaraga
Maret 04, 2022
( Ki Pandita) “Semua akan dilupakan. Sirna ilang kersaning bumi.” *** Kepura-puraan diperlukan ketika, orang disekelilingmu senang bersandiw...
17 Februari 2022
          Cerpen: Mengejar Pantai
Februari 17, 2022
(Ki Pandita) “Percuma saja menjelaskan Karena kau tidak ada di sana” *** Hujan begitu pekatkan jalan. Si Jagur, Vespa VBB 64 telor asin mela...
14 Februari 2022
          Cerpen: “PL”
Februari 14, 2022
(Oleh: Ki Pandita) Lukisan kaca Rama-Shita yang menempel di dekat jendela, bergeser tertiup angin kemarau. Debu dan tanah kering tercium beg...
26 Maret 2020
          Cerpen: "Di Ujung Malam"
Maret 26, 2020
 “Ketika kau tak sanggup melangkah, hilang arah dalam kesendirian.   Tiada mentari bagi malam yang kelam.   Tiada tempat berlabuh.    Bertah...
23 Maret 2020
          Artikel: "Di Rumah Saja”
Maret 23, 2020
Meningkatnya Kemiskinan di Kabupaten Kuningan     Himbauan pemerintah mengenai penanganan wabah corona, diantaranya yang paling terkenal, ya...
28 Februari 2020
          Cerpen: Para Lelaki di Titik Minus
Februari 28, 2020
Menjaring Angin Di Kedai Kopi (3)     Bunga mawar merah rontok kelopaknya saat gerimis datang pagi itu. lelaki kurus paruh baya mendeang  tu...
24 Februari 2020
          Cerpen: Menjaring Angin di Kedai Kopi (Perempuan Bersayap Kertas)
Februari 24, 2020
“Lalu aku memaafkannya. Demi Cinta.”     Wajah muram pohon bambu yang rapuh diterjang hujan tadi malam, tertutup samar oleh kabut gunung yan...
20 Februari 2020
          Cerpen: Menjaring Angin di Kedai Kopi (“Perempuan-perempuan itu”)
Februari 20, 2020
cerpen   suarakuningan - Gerimis tipis menghias kaca mobil AYLA merah marun.  Perempuan muda berkerudung pink, jam tangan warna kuning dan k...
21 Mei 2019
          Cerpen: Cahaya Ramadan di Kedai Kopi (Para lelaki yang Tetap Bertahan)
Mei 21, 2019
Sebelumnya:  Cerpen: Cahaya Ramadan di Kedai Kopi (Bersama Diam)   ***  Perang tidak pernah berakhir  Hari ini tentang cinta  Hari esok tent...
19 Mei 2019
          Cerpen: Cahaya Ramadan di Kedai Kopi (Bersama Bosan)
Mei 19, 2019
  ***  “Aku mulai bosan dengan kata-kata  Aku mulai bosan dengan harapan”     Angin gunung terlalu keras menghempas daun gugur. Di tepi jala...
18 Mei 2019
          Cerpen: Cahaya Ramadan di Kedai Kopi (Bersama Diam)
Mei 18, 2019
 ***  Terkadang aku lebih memilih untuk diam  Bukan karena aku tak mempunyai kata  Tapi karena itu lebih mudah  Dari pada harus menjelaskan ...
16 Mei 2019
          Cerpen Ramadan di Kedai Kopi
Mei 16, 2019
Cerpen . Penulis: Ki Pandita Ciremai   ***   DI setiap jalan yang kau susuri menyimpan kenangan purwa Temukanlah cahaya, nanti kau akan faha...
Langganan:
Komentar (Atom)















